Tanjung Selor (Antara News Kaltara) -
Kepala Bidang Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans)
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Retno Basundari melihat, Kaltara sebagai
daerah penerima transmigran sangat berpotensi. Menurutnya selama ini, kerjasama
yang di bangun oleh kedua instansi daerah (Kaltara maupun DIY, red), sudah
cukup baik, khususnya dalam penangan transmigran.
“Saat
ini kerja sama yang di bangun sudah cukup baik, pemerintah daerah menyediakan
lahan untuk transmigram sesuai dengan yang di sepakati dalam ketentuannya,â€
kata Retno saat meninjau lokasi transmigran.
Sedikitnya,
ada 50 Kepala Keluarga (KK) dari 5 kabupaten/kota di DIY yang mengusulkan untuk
di transmigrasi. Kendati demikian, Retno tidak menyebutkan berapa jumlah usulan
masing-masing kabupaten dan kota tersebut lantaran harus disesuaikan dengan
besaran anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) masing-masing.
“Untuk
di bulungan sendiri, warga DIY yang mengikuti program transmigrasi terdapat di
daerah SP 3, SP 6 dan SP 8. Namun tidak menutup kemungkinan di daerah lain juga
ada, karena setiap tahunnya warga kami ada yang mengikuti transmigrasi,†ungkap
ibu yang ramah senyum itu.
Apalagi,
transmigran tersebut sebagian besar adalah petani yang tidak memiliki lahan
permanen di daerah asalnya. Sehingga ketika sampai ke lokasi yang di maksud
langsung lahan seluas 2 hektare sudah siap untuk digunakan. Retno menyebutkan,
lahan tersebut terdiri dari 1 hektare lahan untuk rumah dan perkarangan,
sedangkan 1 hektare lainnya di peruntukkan sebagai lahan usaha.
“Justru
dengan tidak memiliki lahan, mereka punya niat dan motivasi yang tinggi untuk
menjadi transmigran,†tambah dia.
Dia
berharap, agar kerja sama dengan provinsi Kaltara tetap ada, khususnya dalam
hal transmigrasi. “Transmigran ini juga memiliki jaminan hidup yang di atur
oleh UU. Ini harus dilakukan oleh pemerintah penerima transmigrasi, karena
secara otomatis mereka (transmigran, red) telah menjadi warga
daerah yang di tuju,†tuntas Retno.