Gubernur Tanggapi Kasus Penyanderaan WNI Oleh Abu Sayyaf

id ,

Gubernur Tanggapi Kasus Penyanderaan WNI Oleh Abu Sayyaf

Gubernur Kalimantan Utara Dr Irianto Lambrie (dok Humas Pemprov Kaltara)

Oleh Rifat Munisa

Tanjung Selor, 8/4 (Antara) - Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie menilai bahwa kasus penyanderaan 10 WNI, awak Kapal Brahma 12 milik PT. Patria Maritim Line di perairan Filipina oleh kelompok Abu Sayyaf mencerminkan bahwa provinsi termuda itu memiliki kerawanan terorisme.

"Meskipun dalam penanganan sandera WNI sepenuhnya kewenangan pusat namun kami hanya mengingatkan bahwa kasus itu mencerminkan tentang potensi kerawanan terorisme internasional di wilayah utara ini," kata Irianto Lambrie di Tanjung Selor, Jumat.

"Sudah ada yang menangani, tetapi tentu tidak lepas dari koordinasi daerah setempat," ucap Irianto menanggapi pertanyaan terkait upaya pemerintah dalam menyelsaikan kasus penyanderaan 10 WNI itu.

"Hanya saya ingin menyampaikan bahwa cikal bakal terorisme itu bisa dicegah sedini mungkin, khususnya yang terjadi di dalam negeri," ujar dia.

Apalagi Kaltara merupakan provinsi perbatasan yang memiliki peluang bagi para teroris internasional untuk bersarang.

Setidaknya, ucap gubernur ada tiga lembaga besar yang kini melakukan upaya tersebut; Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri dan Kejaksaan Agung.

"Termasuk juga Dirjen Kesatuan Bangsa yang akan bersama-sama kita melakukan pencegahan cikal bakal teroris di Indonesia," lanjutnya.

Penyanderaan kelompok teroris pimpinan Abu Sayyaf dengan menyandera korban di laut merupakan cara baru yang dilakukan oleh kelompok teroris yang ada.

Di Kaltara, Irianto berharap pengamanan wilayah laut lebih diperluas dan ditingkatkan.

"Perlu ditambah sarana dan prasarana untuk itu. Tetapi saya percaya TNI angkatan laut kita sudah memperkuat armadanya," kata Irianto.

Kepada seluruh nelayan maupun pelaku usaha yang sering melintas via transportasi laut untuk tetap menjaga diri jangan sampai melakukan pelanggaran terutama melewati batas negara.

"Tetapi saya yakin, kelompok Abu Sayyaf tidak berani masuk ke wilayah perairan kita, namun tetap harus berhati-hati," pungkasnya.