Jakarta (Antara News Kaltara) –
Cita-cita mewujudkan Kalimantan Utara (Kaltara) terdepan, terus dilakukan
Gubernur Dr H Irianto Lambrie dan Wakil Gubernur H Udin Hianggio. Salah
satunya, mengundang pemodal besar untuk berinvestasi di provinsi ke-34 ini.
Bahkan,
kini sejumlah pemodal besar baik dari dalam maupun luar negeri menyatakan
ketertarikannya untuk berinvestasi di Bumi Benuanta –sebutan Kaltara. Selain PT
Indonesia Asahan Alumunium (Inalum), China Harbour, BUMN Tiongkok yang terlibat
pembangunan sejumlah fasilitas maupun infrastruktur di Indonesia seperti
Jembatan Suramadu (Surabaya-Madura) maupun Jakarta International Container
Terminal, juga melirik Kaltara.
Ketertarikan
China Harbour untuk berinvestasi di Kaltara, kata Gubernur Dr H Irianto
Lambrie, karena adanya rencana pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan
Internasional (KIPI) maupun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Tanah Kuning dan
Mangkupadi, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan.
“Bisa
jadi mereka (China Harbour) akan membangun pelabuhan atau kawasan industri di
sana (Tanjung Palas Timur),†ujar Gubernur, Kamis (8/12).
Sebelumnya,
perwakilan Hyundai telah meninjau ke lokasi rencana pembangunan KIPI dan KEK.
Untuk perusahaan asal Korea Selatan ini, lanjut Gubernur, rencananya akan
membangun infrastruktur di KIPI dan KEK, termasuk ketertarikannya membangun
jembatan penghubung Bulungan-Tarakan.
“Tapi,
tidak menutup kemungkinan juga Hyundai membangun kawasan industri,†tambahnya.
Karena
KIPI dan KEK nantinya, kata Gubernur, dapat dikelola oleh para investor lalu
disewakan kepada pihak lain. Sementara pemerintah daerah, lanjutnya, hanya
menyiapkan lokasi yang sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan mendapat
pajak dari investasi para pemodal.
Gubernur
juga menyebut sejumlah BUMN lain telah melakukan penjajakan untuk berinvestasi
di Kaltara. Misal, kata dia, untuk pembangunan kilang mini liquefied natural
gas (LNG), pabrik pupuk dan amoniak.
“Semuanya
skala besar. Ada smelter, ada industri berbasis gas, dan industri chemical,â€
sebutnya.
Jika rencana investasi baik dari dalam maupun
luar negeri tersebut terealisasi, menurut Gubernur, Tanah Kuning dan Mangkupadi
akan menjadi kota baru. Karena akan membuka lapangan pekerjaan puluhan ribu
orang.