Instruksikan PLN Beri Penjelasan ke Masyarakat--Terkait Adanya Pemadaman Lsitrik Bergilir

id ,

Instruksikan PLN Beri Penjelasan ke Masyarakat--Terkait Adanya Pemadaman Lsitrik Bergilir

Gubernur Kalimantan Utara Dr H Irianto Lambrie (dok humas)

Tanjung Selor (Antara News Kaltara) – Gubernur Kalimantan Utara Dr H Irianto Lambrie menginstruksikan kepada PT PLN Persero Tarakan untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait seringnya pemadaman listrik belakangan ini. Hal ini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat kondisi sesungguhnya yang terjadi. Gubernur meminta PT PLN untuk menyiapkan bagian humas yang komunikatif agar dapat menyampaikan dengan bijak setiap permasalahan listrik yang terjadi.

“Saya berharap apapun masalahnya, PT PLN Tarakan bisa komunikasikan ini dengan baik kepada masyarakat Tarakan,” tegas Irianto usai menutup kegiatan Pelatihan Akbar Guru PAUD se Kaltara, Sabtu (10/12) di Gedung Pertemuan Kampus Unikal.

Irianto meminta PT PLN Tarakan harus lebih peka dengan memberikan penjelasan yang rasional. Jangan dibiarkan berlarut-larut karena masyarakat berhak tahu dan mengerti tentang apa yang sesungguhnya terjadi agar tidak muncul kecurigaan yang macam-macam. Salah satunya, lanjut Irianto menjelaskan pemadaman listrik yang terjadi di Tarakan akibat pasokan listrik yang menurun. Misalnya pasokan dari PT Idec yang biasa mencapai 3 hingga 4 megawatt saat ini menurun hanya 2 megawatt.

Tidak hanya itu, Wali Kota Tarakan dan Ketua DPRD Tarakan diimbau juga merespon cepat kondisi yang dihadapi masyarakat Tarakan itu. Karena tidak hanya persoalan listrik yang dihadapi, melainkan beberapa persoalan lain seperti air minum, sampah, pemukiman dan lain-lain. Namun ditegaskan gubernur, persoalan listrik apalagi sampai terjadinya pemadaman bergilir tidak hanya terjadi di Tarakan, di Bulungan maupun daerah lain juga kerap terjadi.

“Di Nunukan juga demikian bahkan lebih parah ketika pasokan gas tidak lancar, sehingga pemadaman bisa berjam-jam. Itu yang harus dijelaskan dengan baik ke masyarakat agar ikut memahami dan mengerti kondisi yang terjadi,” lanjutnya.

Menghadapi persoalan listrik yang terjadi di Kaltara, menurut gubernur pihaknya terus bergerak dan mengomunikasikan dengan PT PLN termasuk usulan penambahan jaringan. 2017 hingga 2018, jaringan listrik mulai dibangun.

“Tetapi perlu kami jelaskan, tidak bisa ya jaringan hari ini kita pasang, satu atau dua bulan sudah menyala, itu tidak bisa,”ujar Irianto.

Irianto juga mengatakan dirinya dalam waktu dekat akan bertemu dengan Menteri ESDM untuk menanyakan terkait kegiatan listrik pedesaan.

Terkait pembangunan jaringan interkoneksi dari Berau (Kaltim) ke Kaltara, lanjut Irianto, belum lama ini Pemprov Kaltara bersama PT PLN mengadakan rapat bersama. PT PLN menyatakan terima kasih kepada Pemprov Kaltara akan kesiapannya membantu memfasilitasi pembebasan lahan dan kemudahan perizinan.

“Ber tahap, 2017 untuk jaringan dari Berau – Bulungan Insya Allah selesai, 2018 rencana dibangun untuk yang ke Malinau, nah 2019 itu untuk KTT dan daerah lain,” jelas Irianto. Rencananya pembangunan jaringan interkoneksi ke Tarakan akan dihubungkan dari KTT.

Intinya, lanjut Irianto antara kebutuhan listrik masyarakat, pertumbuhan penduduk dengan ketersediaan suplai listrik harus ada perhitungan yang baik sehingga pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu.Dalam waktu dekat, Irianto akan menemui Menteri ESDM, Ignasius Jonan untuk membicarakan lebih lanjut persoalan listrik di Kaltara.