Hyundai Buktikan Keseriusan Berinvestasi--Akan Bangun Infrastruktur di KIPI Tanah Kuning

id ,

Hyundai Buktikan Keseriusan Berinvestasi--Akan Bangun Infrastruktur di KIPI Tanah Kuning

INVESTASI: Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie menandatangani MoU dengan Director Head of Bussiness and Marketing Hyundai Engineering Co.Ltd, Mr Hur Soo-Jin, Senin (19/12). (dok humas)

Jakarta (Antara News Kaltara) – Upaya percepatan pembangunan di Kaltara terus dilakukan Pemprov Kaltara. Selain berjuang anggaran ke pemerintah pusat, penjajakan juga dilakukan kepada beberapa investor baik dalam maupun luar negeri.

Salah satunya, Hyundai Engineering Co.Ltd, perusahaan asal Korea Selatan yang tertarik berinvestasi di Kawasan Industrik dan Pelabuhan Internasional (KIPI) di Kecamatan Tanjung Palas Timur, Bulungan. Bahkan, Gubernur Kalimantan Utara Dr H Irianto Lambrie telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan perwakilan Hyundai Engineering Co.Ltd.

“MoU ini merupakan tindak lanjut kunjungan lapangan yang dilakukan tim Hyundai, beberapa waktu yang lalu ke Kaltara, sekaligus sebagai bentuk keseriusan Hyundai untuk berinvestasi dalam pembangunan KIPI Tanah Kuning dan pembangunan infrastruktur lainnya di Kaltara,” ungkap Gubernur, Senin (19/12).

Ditambahkan, MoU akan ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama, jika pemerintah memberikan persetujuan untuk realisasi rencana investasi tersebut. Gubernur juga berharap masyarakat dapat berpartisipasi secara positif dan produktif. Sebab, rencana investasi oleh perusahaan asal Korea Selatan ini dapat memberikan pengaruh positif bagi upaya peningkatan ekonomi.

“Mari kita berdoa semoga berjalan lancar dan masyarakat perlu ikut berpartisipasi bagi peningkatan kesejahteraan,” pintanya.

Dia juga berharap baik semua pihak terkait, termasuk di Pemkab Bulungan dapat bekerja sama dengan baik untuk membebaskan lahan sesuai master plan atau rencana induk KIPI yang membutuhkan lahan seluas 10 ribu hektare.

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur juga memaparkan pentingnya KIPI dibangun. Karena lokasi Kaltara yang berada di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II, yang menjadi urat nadi perdagangan laut Indonesia. Sehingga lokasi di Tanah Kuning sangat strategis untuk dibangun KIPI, karena bisa menghubungkan langsung Indonesia dengan Malaysia dan Filipina.

“Selain itu, kombinasi biaya transportasi yang tinggi dan waktu tempuh yang lebih lama secara perlahan dapat teratasi jika pelabuhan internasional sudah terbangun di KIPI,” ujarnya.

Kaltara pun, lanjut Gubernur, memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar. Dengan adanya kawasan industri, maka ke depannya sumber daya alam yang ada bisa langsung ekspor atau memiliki industri hilir sehingga memiliki daya saing yang tinggi.

“Salah satunya dengan membangun kawasan rice dan food estate. Potensi pertanian di Kaltara berupa padi sawah, padi ladang, jagung, kedelai dan lain sebagainya,” sebutnya.

Sebelumnya, pihak Hyundai telah melakukan presentase sekaligus meninjau lokasi rencana pembangunan KIPI. Hyundai tertatik membangun pelabuhan, kawasan industri dan jembatan Bulungan-Tarakan.

Bahkan, manajemen Hyundai juga akan melakukan feasibility study atau studi kelayakan, meski Pemprov juga telah melakukan. Menurut Gubernur, studi kelayakan yang akan dilakukan pihak Hyundai untuk menemukan kesamaan sehingga nantinya pembangunan di lokasi KIPI berjalan lancar.

“Kita mulai RTRW, master plan sudah selesai termasuk amdal. Saat ini, dokumen tersebut sudah ada di kementerian, baik Kementerian PU, pertanahan, dan lainnya. Namun yang belum dari DPR RI,” ungkapnya.

Gubernur menambahkan, mengingat hal ini masih tahap awal, ia mengingatkan terkait lahan. Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, pemerintah provinsi akan bekerja sama dengan Pemkab Bulungan untuk menyelesaikan lahan di lokasi KIPI di Tanah Kuning.

“Kita akan bentuk tim ini, tentu kita berharap ini bisa segera diselesaikan agar pembangunannya juga segera dilaksanakan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, selain Hyundai, beberapa perusahaan baik dalam maupun luar negeri tertarik berinvestasi di lokasi KIPI. Di antaranya PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), China Harbour yang merupakan BUMN Tiongkok, serta beberapa BUMN dalam negeri lain yang menyatakan tertarik berinvestasi pembangunan kilang mini liquefied natural gas (LNG), pabrik pupuk dan amoniak.