“Saya berterimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan mendukung terlaksananya kegiatan ini,†ucap Udin Hianggio saat memberikan sambutan. Secara harfiah, ESQ, lanjutnya, merupakan gabungan EQ (emotional quotients) dan SQ (spiritual quotients).
Yakni penggabungan antara pengendalian kecerdasan emosi dan spiritual. Melalui ESQ, peserta diajak untuk menciptakan sebuah titik keseimbangan antara kecerdasan intelektual, emosi, spiritual serta diajak membebaskan diri dari berbagai macam gangguan yang menghalangi potensi diri.
Selanjutnya anak akan mengerahkan kekuatan tersebut untuk menciptakan pembaharuan dalam kehidupan dan pekerjaannya. Tiga kekuatan dasar (kecerdasan intelektual, emosi, spriritual) yang dibentuk inilah diyakini akan membentuk sebuah karakter kuat.
“Selama ini 3 potensi ini terpisah dan tidak didayagunakan optimal untuk membangun sumber daya manusia,†lanjutnya. Akibatnya, terjadi krisis moral dan split personality yang berdampak pada menurunnya kinerja. Lebih buruk lagi jika generasi remaja menjadi manusia yang kehilangan makna serta tidak mengenal jati dirinya.
“Untuk itu, saya berharap dari pelatihan ESQ ini bisa menjadi solusi untuk menjawab permasalahan tersebut,†ujar Udin Hianggio. Dengan pelatihan yang menggunakan metode spiritual engineering yang komprehensif serta berkelanjutan ini ketiga potensi tersebut bisa melekat dalam diri masing-masing peserta yang seluruhnya dari kalangan remaja Kaltara.
“Semoga semakin tangguh, semakin produktif, kreatif dan berkarakter. Juga menjadi anak yang melahirkan kehidupan bangsa yang bermoral agama kuat,†harap Udin.