Wisata Butuh Penanganan Komprehensif

id ,

Wisata Butuh Penanganan Komprehensif

Air Terjun Km 12 Bulungan (Dok. Pariwisata Bulungan)

By Robie Amir

Tanjung Selor (Antara News Kaltara) - Sektor pariwisata ternyata butuh penanganan komprehensif melibatkan lintas sektoral serta dukungan semua pihak terkait.
"Misalnya, meskipun kita memiliki potensi wisata yang handal di pedalaman, baik obyek wisata alam, petualangan di arum jeram, wana wisata (hutan) serta sosial budaya namun karena tidak didukung oleh infrastruktur maka butuh biaya tinggi ke sana," ujar Kepala Disbudparpora Bulungan Drs Datu Jamlus di Tanjung Selor.
Bukan hanya butuh dukungan secara lintas sektoral namun juga semua lapisan masyarakat baik sektor swasta maupun warga yang memiliki obyek=obyek wisata tersebut.
Dari sektor swasta sudah tentu butuh investasi pengusaha untuk terlibat dalam pengembangan sektor ini, kata ayah dari lima orang anak lahir di Tanjung Palas, Bulungan, 1 Januari 1959.
Dari sisi masyarakat, ujar Jamlus yang pernah menjadi Kepala Kecamatan Mentarang (17-12-1997) dan Kepala Kantor Kecamatan Sekatak (18-4-2002), maka butuh kreatifitas warga setempat dalam mendukung potensi wisatanya.
Dukungan itu, bisa dalam upaya pengembangan potensi namun juga bisa membantu upaya pelasteraian, misalnya jika obyek wisata andalan setempat adalah hutan lindung.
Mengenai program ke depan, ia menjelaskan bahwa Pemkab Bulungan kini memfokuskan pengembangan wisata pesisir di
Pantai Kelapa, Pantai Tanah Kuning dan Pantai Kampung Baru.
Upaya Pemkab dalam pengembangan potensi wisata itu mendapat dukungan penuh dari Pemprov Kaltara serta pusat terbukti dialokasikan dana APBN untuk pengembangan pantai-pantai itu.
Dalam upaya mempromosikan berbagai obyek wisata di Bulungan, pihaknya melalui acara kebudayaan, radio dan media cetak maupun elektronik terus memperkenalkan berbagai distanasi di provinsi termuda itu.
Akses ke pantai-pantai tersebut juga, kata dia, terus-menerus diperbaiki.
Namun, tetap menyesuaikan dengan anggaran yang ada, karena telah diketahui dengan pasti adanya pemangkasan anggaran dalam setiap instansi pemerintahan.
Dalam upaya memajukan wisata Bulungan, ia berharap masyarakat dapat berperan serta dalam menjaga dan melestarikan obyek-obyek wisata tersebut.
"Jadi pemerintah yang membuat, masyarakat yang menjaga," tutur pria beranak lima ini.
Menjaga, kata dia, dalam artian apabila obyek wisata tersebut tetap asri maka wisatawan akan terus berkunjung dan juga sebagai lahan masyarakat setempat apabila akan mendirikan usaha dan sebagainya.
"Artinya dia bisa jualan kan," kata suami Andi Masriah ini.
Juga, dapat mendorong PAD yang dihasilkan dari retribusi untuk memasuki tempat wisata tersebut.
Selain jalan, Pemprov Kaltara pada 2017 segera melengkapi pengembangan sektor wisata ini dengan membuat kapal wisata cukup mewah sepanjang 50 meter.
Salah satu keunikan kapal wisata itu nantinya akan dilengkapi dengan ornamen tiga suku atau etnis besar di Kaltara, yakni Bulungan, Tidung dan Dayak.
Keberadaan kapal wisata yang menjadi program Pemprov Kaltara ia nilai sangat bersinergis dengan tekad Pemkab Bulungan untuk mengembangkan potensi wisata di kawasan pesisir.