Titik Distribusi BBM Subsidi Ditambah

id ,

Titik Distribusi BBM Subsidi Ditambah

KENANG-KENANGAN : Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie memberikan kenang-kenangan berupa foto kunjungan ke Krayan, Kabupaten Nunukan kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno saat bertemu di ruang kerjanya, Selasa (10/1). (dok hu

Jakarta (Antara News Kaltara) – Kabar gembira bagi masyarakat yang saat ini belum menikmati distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, karena di sekitar tempat tinggal belum ada SPBU atau APMS. Pasalnya, Kementerian BUMN akan menambah titik distribusi BBM bersubsidi.

Saat bertemu Menteri BUMN Rini Soemarno, Selasa (10/1), Gubernur Kalimantan Utara Dr H Irianto Lambrie kembali menindaklanjuti rencana penambahan titik distribusi BBM bersubsidi di pedalaman dan perbatasan. Karena seperti diketahui, selain distribusi BBM subsidi ke Long Bawan, Krayan, Nunukan yang telah dilakukan, rencananya titik distribusi akan ditambah ke Desa Long Layu, Long Apung, Lumbis dan Sebuku.

Bahkan, rencana penambahan titik distribusi BBM bersubsidi itu akan direalisasi Januari ini. Karena itulah Gubernur ingin memastikan bahwa penambahan titik distribusi tersebut direalisasikan oleh Pertamina.

“Instruksi Bu Menteri sudah jelas titik penambahan distribusi BBM bersubdi harus dilaksanakan Januari ini. Nanti kita akan cek ke lapangan yang penambahannya,”ujar Irianto

Bahkan dalam pertemuan tersebut, Menteri BUMN menyebutkan, penambahan titik distribusi tak hanya di Desa Long Layu, Long Apung, Lumbis dan Sebuku. Kementerian BUMN pun akan menambah di 6 titik berdasarkan hasil survei Pertamina. Di antaranya di Tanah Kuning, Mangkupadi dan Salimbatu.

“Tinggal menunggu lokasi. Mereka minta bantuan (untuk lokasi). Tapi tadi saya minta dengan deputinya agar secepatnya bersurat ke kami,” ujar Gubernur usai bertemu Menteri BUMN.

Gubernur juga mengatakan, Menteri BUMN telah menginstruksikan deputi terkait untuk segera merealisasikan, termasuk membuat surat kepada Pemprov Kaltara untuk memfasilitasi penentuan lokasi pembangunan APMS.

Selain itu, Gubernur juga berharap Pertamina yang membangun APMS agar pendistribusian BBM bersubsidi kepada masyarakat yang belum menikmati segera terealisasi. “Karena kalau pengusaha yang membangun (APMS, Red) kapan kembalinya, karena permintaan di sana masih terbatas,” kata Gubernur.

Penambahan titik distribusi BBM bersubsidi tersebut, lanjut Gubernur, harus dilakukan. Pasalnya, selama ini masyarakat baik di pedalaman maupun perbatasan membeli BBM dengan harga yang sangat mahal hingga mencapai puluhan ribu rupiah.

Sementara Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, akan meminta Pertamina segera menindaklanjuti rencana penambahan titik distribusi BBM bersubsidi yang sebelumnya telah disetujui. Terkait penambahan di enam titik, ia juga menginstruksikan agar deputi terkait menindaklanjuti keinginan Gubernur, yakni mengirim surat untuk memfasilitasi lokasi pembangunan APMS.

“Kalau bisa penambahan (BBM) secepatnya direalisasikan,” ujarnya.