Perlu Terobosan Untuk Menarik Investor

id ,

Perlu Terobosan Untuk Menarik Investor

JADI PESERTA: Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, H Syaiful Herman Kepala Biro Pembangunan, Risdianto menghadiri acara seminar yang membahas tentang sektor hulu Minyak dan Gas (Migas) di Jakarta, Selasa (31/1). (dok humas)

Jakarta (Antara News Kaltara) - Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan H Syaiful Herman, menyampaikan perlunya terus melakukan terobosan dalam pelayanan kepada masyarakat. Hal tersebut dilakukan untuk menarik investor agar dapat berinvestasi di Kaltara terutama di bidang Hulu Migas.

“Sebagian besar alasan investor susah masuk adalah karena banyaknya peraturan-peraturan. Belum lagi peraturan sesama kementerian yang bertabrakan,” ungkap Syaiful, Selasa (31/1).

Selain itu, adalah proses Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang diniliai masih terlalu rumit. Kendati demikian, Syaiful mengapresiasi kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pusat yang dinilai telah melakukan upaya terobosan yang sangat baik, yaitu penerbitan izin dalam waktu 3 jam, dengan catatan seluruh persyaratan dokumen telah dilengkapi.

“Seperti Pertamina yang ada di tempat kita, IUP nya sudah keluar dan mereka sudah melakukan produksi, namun masih begitu-begitu saja, sehingga dibutuhkan kembali kajian-kajian khusus untuk menciptakan solusi yang terbaik,” jelasnya. Syaiful juga menyarankan bahwa sebaiknya dilakukan pengolahan terhadap hasil Migas menjadi beberapa jenis produk sehingga dapat menambah nilai pemasukan.

Berdasarkan data di Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Kaltara memiliki potensi cadangan migas seluas 2.750 km2 yang meliputi Kabupaten Bulungan, Tana Tidung dan sebagian besar Kabupaten Nunukan. Saat ini terdapat 15 wilayah kerja (wk) migas yang terdapat di wilayah Kaltara.

WK Nunukan terletak di daerah perbatasan dengan Malaysia dan Filipina. Secara administratif, Lapangan Badik dan West Badik terletak di Kabupaten Bulungan. WK tersebut diperkirakan menyimpan cadangan minyak sebesar 8,37 MMSTB dan gas 280,24 BSCF.

Blok Nunukan berlokasi di wilayah lepas pantai dengan kedalaman air laut antara 30 - 400 meter dan berjarak sekitar 20 km di arah timur Pulau Bunyu. WK tersebut saat ini dioperasikan oleh PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) Nunukan Company.

Untuk itu diperlukan kepastian hukum dan upaya terobosan lainnya, agar investasi hulu migas dapat berjalan dengan optimal dan memiliki hasil yang maksimal. "Yang penting adalah bagaimana kita bisa memberikan kepercayaan kepada investor dan begitu juga sebaliknya, sehingga terjadi win-win solution disitu," timpalnya.