Bergegas Membangun Dari Pinggiran--Kaltara Disebut Titik Pertumbuhan Baru Hidro Energi

id ,

Bergegas Membangun Dari Pinggiran--Kaltara Disebut Titik Pertumbuhan Baru Hidro Energi

GAET INVESTASI : Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie berfoto bersama dengan Tim Pro Joko Widodo (Projo) usai membahas event Kaltara Investment Forum (KIF) 2017, beberapa waktu lalu. (dok humas)

Tanjung Selor (Antara News Kaltara) – Kaltara Investment Forum (KIF) 2017 benar-benar menjadi salah satu ajang bagi Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Pemprov Kaltara) untuk menggaet peluang investasi dari dalam maupun luar negeri. Ini dibuktikan dengan persiapan matang dan terstruktur rapi, sebagaimana arahan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie di Rapat Teknis Persiapan KIF 2017 Dengan Tim Pro Joko Widodo (Projo) yang digelar di Ruang Serbaguna Sekretariat Provinsi (Setprov) Kaltara, kemarin (1/3).

Dikatakan gubernur, KIF 2017 menjadi pemicu bagi perkembangan Kaltara kedepan. Untuk itu, KIF 2017 harus mampu menampilkan apa yang dibutuhkan oleh investor, disamping keandalan sumberdaya alam (SDA). “Saya meyakini, KIF 2017 ini akan dapat dinikmati hasilnya dalam dua sampai tiga tahun nanti. Untuk itu, acara ini harus dimanfaatkan secara maksimal,” kata gubernur.

Demi suksesnya perhelatan, gubernur pun menginstruksikan dibentuknya panitia kecil yang memiliki tanggungjawab operasional. Di dalamnya terlibat seluruh elemen di Pemprov Kaltara. “Panitia kecil ini harus bekerja ekstra agar KIF memberikan kesan mendalam dan mampu mendatangkan investasi ke Kaltara,” ujar gubernur.

KIF sendiri merupakan salah satu bentuk perwujudan Nawacita Jokowi, Presiden Republik Indonesia (RI) yang berkeinginan membangun Indonesia dari pinggiran. Untuk itu, gubernur berharap Kaltara dapat menjadi bagian yang dibangun itu.

Dijelaskan Ketua Bidang Energi Tim Projo, Handoko, pihaknya selalu mendesak Jokowi untuk benar-benar mewujudkan mimpi membangun Indonesia dari pinggiran. Dan, hal ini dapat direalisasikan dalam berbagai bentuk, salah satunya melalui KIF 2017 yang didukung Tim Projo tanpa mengharapkan biaya apapun dari Pemprov Kaltara. “Kami selalu mendapatkan informasi bahwa daerah pinggiran Indonesia, termasuk Kaltara tak mendapatkan perhatian selayaknya. Itu dalam berbagai sektor, seperti energi listrik, pangan dan lainnya,” kata Handoko.

Melalui KIF 2017 inilah pihaknya menjadi penghubung antara Pemerintah Indonesia dengan Pemprov Kaltara yang daerahnya berbatasan langsung dengan negara tetangga, Malaysia untuk menciduk perhatian lebih itu. Memang tak secara langsung, namun dengan melibatkan para pemilik modal asing maupun lokal sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di Kaltara. “Potensi di Kaltara itu, salah satu yang paling menjanjikan adalah energi dari air. Disini, melalui KIF 2017, kami mencoba menghadirkan industri padat energi ke Kaltara,” jelas Handoko.

Bila investasi itu mengalir ke Kaltara, khususnya investasi di bidang energi listrik, Kaltara dapat menjadi salah satu titik pertumbuhan baru hidro energi di Indonesia, bahkan dunia. Pasalnya, energi listrik yang dihasilkan dapat diekspor ke negara tetangga. “Investasi di bidang energi listrik ini, sejatinya tak hanya untuk kebutuhan ekspor ke negara tetangga, karena pengguna disana tak banyak. Satu-satunya harapan untuk menyerap potensi listrik itu adalah masyarakat di Kaltara dan wilayah sekitarnya, ini jauh lebih penting, karena kita mau membangun pinggiran Indonesia,” urai Handoko.