Oleh Robie Amir
Tanjung Selor (Antara News Kaltara) - Pengamat sosial
Kalimantan Utara (Kaltara) menilai bahwa Bantuan Pangan Nontunai (BNPT)
yang belum lama ini diluncurkan Presiden RI Joko Widodo sangat tepat
dalam mengatasi masalah kemiskinan.
Irsyad Sudirman,
pengamat sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Kaltara di
Tanjung Selor, kemarin mengatakan bahwa konsep BNPT sangat bagus apalagi
jika dalam penerapannya berjalan dengan baik.
"Program
yang menggantikan Raskin (beras miskin) ini jauh lebih baik. Mengapa ?
karena program ini melibatkan semua stakeholder baik pemerintah maupun
swasta sehingga diharapkan bisa berjalan baik ketimbang program
sebelumnya," ujar pria kelahiran Tanjung Selor ini.
Program BNPT ini, kata dia, hampir mirip dengan program subsidi
kerajaan Malaysia, hanya saja, BNPT lebih unggul dalam penerapan
teknologi dan informasi.
"Pada satu sisi mungkin program
ini menimbulkan kesulitan penggunanya di awal. Karena sebagian
masyarakat Indonesia belum melek teknologi informasi," papar pria
berusia 40 tahun ini.
Namun, sisi positifnya, dapat
mengajarkan masyarakat miskin Indonesia untuk bersentuhan dengan dunia
teknologi dan informasi di era digital ini.
Tahun ini, Kalimantan Utara sendiri belum menjadi pilot project.
Saat ini, BNPT 2017 diuji cobakan pada 44 Kabupaten/Kota dimana program
pilot project dilakukan untuk melihat keefektifiitasan berjalannya
program tersebut.
Sebab, prianyang hobi menulis ini
mengaku diperlukan daerah yang aksebilitas jaringannya memadai, sebagai
pusat pemantauan program agar dapat dievaluasi kedepannya.
Oleh karena itu, ayah dua anak ini berharap ada langkah-langkah sosialiasi oleh leading sector teknis dibawahnya.
Sebab, ia menilai data penduduk miskin di Indonesia masih kacau balau peruntukannya.
Sebelumnya, Pemerintah memberikan secara langsung¿ bantuan pangan
nontunai di 44 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.
"Program ini merupakan komitmen Pemerintah membantu masyarakat yang
membutuhkan bantuan. Tak hanya itu, program ini dinilai bisa lebih tepat
sasaran dan tepat manfaat," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayan (PMK) Puan Maharani.
BPNT
diprogramkan secara bertahap akan menggantikan bantuan yang diberikan
dalam bentuk subsidi beras sejahtera (rastra) atau dikenal juga dengan
Raskin.
BPNT yang akan disalurkan kepada 1,2 juta
keluarga penerima diharap bisa memberikan banyak manfaat dibandingkan
bantuan tunai.