STQ di Tarakan Rencananya Dibuka Presiden

id ,

STQ di Tarakan Rencananya Dibuka Presiden

PEMANTAPAN : Rapat koordinasi pemantapan pelaksanaan STQ Nasional ke-24/2017 yang dipimpin Sekprov Kaltara H Badrun di Hotel Tarakan Plaza, Rabu (24/5). (dok humas)

Tanjung Selor (Antara News Kaltara) – Perhelatan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) ke-24 Tahun 2017 di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) pada Juli nanti, disebutkan Sekretaris Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag) Prof. H Muhammadiyah Amin, sesuai rencana akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Cukup banyak daerah yang ingin menjadi tuan rumah STQ Nasional, dan kami me mverifikasi yang serius mencalonkan diri. Termasuk Kaltara yang tak kalah hebat dari daerah lain,” kata Amin.

Nilai lebih Kaltara, sehingga dimufakati untuk menggelar STQ Nasional yang digadang-gadang menjadi yang terakhir ini, di antaranya keberanian dan kesungguhan provinsi termuda di Indonesia ini untuk bersaing dengan daerah lain yang lebih mapan untuk menggarap perhelatan nasional. Apalagi, Kaltara juga beberapa kali sukses menggelar event berskala nasional, seperti Jambore Inovasi Pelayanan Publik se-Kalimantan pada Oktober 2016, dan teranyar yakni Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus) ke-37/2017, April 2017. “Meski masih muda, Kaltara berani bersaing dengan daerah lain yang sudah mapan. Ini patut mendapat apresiasi,” ujar Amin.

Amin meyakini STQ kali ini akan bermanfaat banyak bagi Kaltara. Di antaranya, promosi juga mendukung kedalaman syiar agama Islam di Kaltara. “Menilik pengalaman STQ sebelumnya, mudah-mudahan dari STQ Nasional kali ini akan lahir qori-qoriah atau hafidz-hafidzah nasional yang mampu berbicara lebih pada level internasional,” ucap Amin.

Sementara itu, dari penyelenggaraan STQ Nasional sendiri, panitia terus melakukan pemantapan. Teranyar, kemarin (24/5) rapat koordinasi untuk kesekian kalinya digelar dengan dipimpin oleh Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara H Badrun. Turut hadir, Wakil Gubernur (Wagub) Kaltara H Udin Hianggio dan Asisten III Bidang Administrasi Umum juga ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kaltara Zainuddin HZ. “Rapat ini bertujuan untuk penguatan kelembagaan panitia, mulai dari pemantapan organisasi, pembagian tugas panitia dan penjadwalan kegiatan pasca peluncuran STQ Nasional oleh Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie,” kata Sekprov Kaltara H Badrun di sela rapat yang berlangsung di Hotel Tarakan Plaza itu.

Rapat tersebut juga untuk mengevaluasi serta membahas penganggaran setiap bidang dalam kepanitiaan.

Tak terlepas dari itu, H Badrun juga mengingatkan kepada panitia nasional maupun daerah STQ Nasional ke-24/2017 untuk mengatasi tiap kendala yang ada, dengan belajar dari pengalaman sebelumnya. “Fungsi komunikasi dan koordinasi harus diintensifkan, baik antara panitia nasional-daerah, peserta dan pihak terkait lainnya. Fungsi komunikasi dan koordinasi itu, sedianya tak hanya dilakukan secara formal tapi informasi dan personal,” jelas H Badrun.

Hal penting lainnya, adalah persiapan fisik dan non fisik. Dimana, diharapkan panitia dari provinsi maupun tuan rumah untuk mengupayakan realisasinya dengan matang. “Panitia sangat dianjurkan satu kata, persiapan fisik maupun non fisik harus under control dan diselesaikan bersama dari hari ke hari hingga mantap,” ungkap H Badrun.

Soal anggaran, STQ Nasional ke-24 akan mendapat sokongan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Ditjen Bimas Islam Kemenag, serta ditopang dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kaltara dan Kota Tarakan. Sebagaimana diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara menyalurkan dana hibah senilai Rp 7 miliar untuk perhelatan STQ tersebut.

H Badrun pun menegaskan soal pentingnya pemanfaatan potensi lokal dalam pentas dua tahunan ini. Disini, Amin meminta peranan LPTQ Kaltara dan LPTQ daerah lainnya untuk tidak hanya mengejar prestasi sehingga mengabaikan potensi lokal qori-qoriah maupun hafidz-hafidzah. “Tak perlu ada peserta yang khusus didatangkan dari luar daerah, karena mengejar juara. Untuk mengatasi hal itu, pendaftaran peserta STQ dilakukan lewat e-MTQ sehingga praktik pendaftaran yang buruk dapat diminimalisir,” tutup H Badrun.