JSTI Group Tergiur Berinvestasi di Kaltara

id ,

JSTI Group Tergiur Berinvestasi di Kaltara

SAMBUT PELUANG : Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie berfoto bersama petinggi JSTI Group usai pertemuan pra kerjasama di ruang pertemuan Hotel Mercure Jakarta, Senin (6/6). (dok humas)

Jakarta (Antara News Kaltara) – Beberapa jam setelah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan investor asal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) atau China, Honghua Group, Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie kembali diundang untuk melakukan pertemuan dengan investor yang berminat investasi di Kaltara.

Sebuah perusahaan multinasional asal Tiongkok, Jiang Su Province Transportation Port and Waterway Engineering Institute (JSTI) Group memaparkan potensi mereka untuk bersumbangsih membangun Kaltara. Baik dalam urusan konsultan perencana, teknis hingga modal.

Pada pertemuan bertajuk North Kalimantan Province Investment Promotion Meeting yang digelar di ruang pertemuan Hotel Mercure Jakarta, Senin (5/6) sore itu, Gubernur sebagai perwakilan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara didampingi kepala Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang dan Kawasan Permukiman (DPUTR-Perkim) Suheriyatna, kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DMPTSP) RDM Johan Johor Mulyadi, staf Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bappeda-Litbang) dan lainnya.

Sementara dari JSTI Group, hadir Director Cheng Yu, Vice Director Wang Lifeng, Business Departement GM Shao Qi, Vice GM Peng Yedan. Adapula President of Shanghai Sanhang Benteng Group (SSBG) Wang Xiu Chun, GM of SSBG Wang Shixiao dan Vice GM of PT Shanghai Sanhang Benteng Coorporation Sheng Song Liang. Selain itu, hadir pula Area Manager of XCMG Xugong Group Li Ke, dan Product Manager of XCMG Xugong Group Ye Lei.

Pertemuan diawali dengan paparan singkat potensi alam dan investasi di Kaltara oleh Gubernur. “Kaltara sebagai provinsi baru di Indonesia, memiliki kekayaan alam yang cukup berlimpah dan bervariasi. Ditambah, lahan yang tersedia cukup luas, termasuk peluang investasi di dalamnya,” kata Irianto.

Sementara potensi investasi yang ada, di antaranya, potensi sumber daya air sungai di Kaltara yang bisa dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas 20 ribu Megawatt (MW), perkebunan sawit 800 hektare, Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning dan Mangkupadi seluas 20 ribu hektare (7.500 hektare untuk tahap I), Kota Baru Mandiri (KBM) di Gunung Seriang, Tanjung Selor dan proyek infrastruktur pengembangan Bandar Udara (Bandara) serta pembangunan bandara baru dan lainnya. “Sebagian besar proyek yang ada di Kaltara ini, sudah masuk program nasional dan mendapat dukungan Pemerintah Indonesia, khususnya Presiden Joko Widodo,” paparnya.

Dijelaskan Gubernur, semua proyek pembangunan dan peluang investasi tersebut sudah dipaparkan dalam rapat terbatas dengan Presiden pada Maret lalu. “Saat ini tengah digodok oleh Pemerintah Indonesia melalui kementerian terkait mengenai payung hukum atau regulasinya dalam bentuk Perpres (Peraturan Presiden). Insya Allah, dalam waktu 1 sampai 2 bulan Perpres itu sudah ditandatangani Presiden,” urai Irianto.

Gubernur meyakinkan, bahwa potensi investasi itu sudah menarik sejumlah investor RRT. Namun, tak menutup peluang bagi JSTI Group untuk berpartisipasi lewat investasi atau kerja sama lainnya pada investasi serius dan profesional sesuai minat dan sumber daya yang dimiliki. “Siapapun investor serius yang hadir dan berminat untuk mengelola potensi investasi di Kaltara, kami siap memfasilitasi. Dan, patut dicatat bahwa Pemerintah Indonesia menaruh perhatian khusus bagi pembangunan di kawasan perbatasan, utamanya Kaltara yang memiliki 1.000 kilometer kawasan perbatasan dengan sumber daya alam berlimpah,” ujarnya lagi.

Sementara itu, mewakili JSTI Group, Vice Director Wang Lifeng juga memaparkan singkat pengalaman dan sumber daya yang mereka miliki. “JSTI sangat berpengalaman dalam urusan engineering dan infrastruktur. Kami memiliki sekitar 9 ribu pekerja, dan kini kami bukan hanya mendesain sebuah proyek namun juga mulai berinvestasi,” kata Wang.

Pengalaman JSTI Group menempatkan mereka menjadi perusahaan konsultan engineering dan infrastruktur serta investasi yang cukup mapan di RRT. Bahkan, mereka telah memiliki cabang di Madrid, Spanyol serta Amerika. “Di bidang engineering kami adalah yang terbaik di Cina yang dibuktikan dengan kesuksesan kami di bidang engineering sipil, pelabuhan, jalan tol, smart city, perumahan, jembatan dan lainnya,” jelas Wang.

Di bidang investasi, JSTI Group salah satunya telah menanamkan investasi senilai USD 40 juta untuk pembangunan jembatan Zhongsan-Kaiping Expressway sepanjang 150 kilometer. Model kerjasama yang digunakan Public Private Partnership (PPP) atau Kerjasama Pemerintah-Swasta (KPS). “Kami juga berinvestasi di bidang perumahan di Angola, India dan lainnya dengan nilai investasi sekitar USD 55 hingga 200 juta,” ungkap Wang.

Menilik paparan Gubernur, Wang mengaku pihaknya sangat tertarik untuk berinvestasi di Kaltara. “Namun, kami berharap Pemprov Kaltara dapat menyiapkan daftar proyek di Kaltara. Dan, selanjutnya dapat dimulai dengan perjanjian kerja sama,” tutupnya.