2021, Industri Smelter Ditargetkan Mulai Terealisasi

id ,

2021, Industri Smelter Ditargetkan Mulai Terealisasi

INFRASTRUKTUR PENDUKUNG: Gubenur Kaltara Dr H Irianto Lambrie berkunjung ke PLTA miliki PT Inalum di Sumatera Utara. Di Kaltara PLTA sebagai penunjang industri smelter akan dibangun di Sungai Kayan, Peso. (dok humas)

Medan (Antara News Kaltara) – Rencana PT Indonesia Asahan Aluminium atau PT Inalum (Persero) membangun industri smelter pengolahan alumina di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), ditargetkan bakal terealisasi dalam tempo waktu 4 tahun, sejak 2021 hingga 2025 mendatang.

Menurut Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie, jika target ini terealisasi, akan meningkatkan nilai tambah dari kemampuan industrial PT Inalum mengolah alumina dalam skala nasional, bahkan internasional.

Industri smelter alumina yang rencananya bakal dibangun PT Inalum di Kawasan Industri Tanah Kuning tersebut, jelas Irianto, merupakan pabrik pengolahan hasil tambang yang berfungsi meningkatkan kandungan logam alumina (berbahan dasar bauksit), hingga mencapai tingkat yang memenuhi standar sebagai bahan baku produk akhir. Proses tersebut telah meliputi pembersihan mineral logam dari pengotor dan pemurnian.

“Industri smelter alumina yang akan dibangun PT Inalum di Kaltara ini, bila kuat dan matang maka akan membuka jalan bagi pembangunan industri lainnya,” kata Irianto.

Ekspektasi tersebut sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara yang merancang bangun Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) di Mangkupadi dan Tanah Kuning, Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan. “Kaltara menyiapkan lahan seluas 7.500 hingga 10.000 hektare sebagai kawasan industri. Dan, kiranya pengembangan industri pasca mapannya industri smelter alumina milik PT Inalum kelak dapat pula memanfaatkan potensi tersebut. Apalagi disana juga dirancang dengan kelengkapan pelabuhan internasional, jadi sangat memadai, ekonomis dan efisien,” jelasnya.

Dituturkan pula oleh Gubernur, lantaran investasi yang akan dikucurkan PT Inalum ini cukup besar, persiapan dan dukungan yang matang dari regulasi dan juga masyarakat sangat dibutuhkan. “Untuk prosesnya, pihak Inalum akan melakukan pra studi kelayakan, studi kelayakan, AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan), persetujuan investasi dari pemegang saham karena berbentuk BUMN (Badan Usaha Milik Negara), serta koordinasi dengan kementerian terkait,” urai Gubernur.

Pemprov Kaltara sendiri, sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh undang-undang, akan berperan dengan mengkoordinasikan izin lokasi, lahan serta fasilitasi penyediaan prasarana pendukung untuk pengembangan industri smelter di Kaltara. Baik itu, prasarana pendukung infrastruktur seperti jalan, listrik dan lainnya serta prasarana pendukung sosial. “Ini kan industri yang baru dikembangkan, tentunya tidak dipungkiri akan ada persoalan sosial. Seperti mengenai lahan misalnya. Dari itu, semua hal itu sedianya akan dibicarakan dengan detail antara Inalum, pemegang saham juga Pemprov Kaltara,” kata Irianto.

Gubernur pun memastikan bahwa PT Inalum tak perlu khawatir soal kesiapan lahan untuk pembangunan industri smelter. Pemerintah daerah, baik Pemprov dan Pemkab akan berupaya secepatnya menyelesaikan persoalan lahan.

Salah satu strategi yang tepat untuk mengurangi persoalan sosial yang dimungkikan timbul, sebutnya, adalah dengan mempercepat pembangunan prasarana infrastruktur pendukung pembangunan industri smelter tersebut. Salah satunya, infrastruktur pembangkit listrik. “Kalau PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) Sungai Kayan sudah dibangun, maka makin cepat pula realisasi industri smelter oleh Inalum. Targetnya, paling tidak pada 2021 hingga 2024 sudah ada kegiatan terkait industri smelter itu,” ungkap Gubernur.

Mengenai realisasi pembangunan PLTA sendiri, lanjutnya, sudah tidak masalah. Mengenai relokasi warga dua desa yang akan menjadi lokasi PLTA juga telah diselesaikan. Termasuk pembebasan lahannya, informasi dari bupati Bulungan, sudah ada titik terang. “Yang pasti, kami mengharapkan dukungan penuh dari masyarakat. Karena semua ini juga kita bangun untuk keperluan masyarakat, terutama generasi kita di masa mendatang,” tegasnya.

Sejurus dengan dukungan positif Pemprov Kaltara tersebut, PT Inalum diharapkan Gubernur sudah mulai menyusun strategi dalam penyediaan teknologi serta sumber daya manusia (SDM) berikut pengalaman yang ada untuk mulai merealisasikan industri smelter di Kaltara.