Pembukaan STQ Nasional Berlangsung Meriah

id ,

Pembukaan STQ Nasional Berlangsung Meriah

PEMBUKAAN : Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie (paling kiri) fsn Menag Lukman Hakim Saifuddin (tengah) menekan sirine pertanda resminya pagelaran STQ Nasional ke-24/2017 Provinsi Kaltara di Kota Tarakan, Sabtu (15/7). (dok humas)

Tarakan (Antara News Kaltara) - Perhelatan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Nasional ke-24/2017, secara resmi telah dibuka oleh Menteri Agama (Menag) RI Lukman Hakim Saifuddin di halaman Masjid Baitul Izzah Islamic Center Kota Tarakan, Sabtu (15/7) malam lalu. Acara bernuansa religi yang dipadukan dengan budaya lokal tersebut, berlangsung meriah. Ribuan masyarakat memadati arena acara.

Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie, dalam sambutannya mengatakan, atas nama pemerintah daerah dan masyarakat Kaltara menyampaikan terima kasih kepada pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) yang mempercayakan provinsi baru ini menjadi tuan rumah STQ Nasional.

Dikatakan, selain menjadi sarana bersilaturahmi, syiar dan mempererat ukhuwah Islamiyah, melalui event STQ Nasional yang diikuti 1.600 peserta lebih dari 34 provinsi se Indonesia ini juga memberi dampak positif secara ekonomi untuk Kota Tarakan. "Seluruh hotel penuh, warung banyak dikunjungi. UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) hidup, karena banyak tamu yang berbelanja," kata Irianto.

Gubernur mengajak para tamu yang datang ke Tarakan, agar memanfaatkan momen ini untuk berbelanja dan berkunjung ke lokasi-lokasi wisata yang ada. "Silakan berbelanja mumpung ada di Kaltara. Banyak produk khas Kaltara, utamanya Tarakan yang diproduksi oleh masyarakat. Seperti Ikan Tipis Kering, Kepiting Soka dan lainnya. Di sini juga ada produk dari Malaysia, karena berada di daerah perbatasan," kata Irianto mempromosikan Kaltara.

Dalam kesempatan itu, Gubernur turut memperkenalkan Kaltara, sebagai provinsi yang baru kepada para tamu dari 34 provinsi se Indonesia. "Kondisi kultur masyarakat Kaltara patut disyukuri. Beraneka ragam suku, adat dan budaya ada di provinsi ini. Kaltara juga digambarkan sebagai Indonesia mini," jelas Gubernur.

Gubernur juga menyampaikan permohonan maaf, jika selama perhelatan STQ Nasional di Tarakan ada hal-hal yang membuat para tamu, terutama kafilah kurang berkenan atau kurang nyaman.

Sementara itu, pembukaan STQ Nasional ke-24/2017 di Tarakan berlangsung meriah. Ribuan masyarakat Tarakan dan sekitarnya tumpah ruah memadati venue utama pembukaan, Islamic Center Masjid Baitul Izzah.

STQ Nasional ke-24/2017 ini dibuka oleh Menteri Agama (Menag) RI Lukman Hakim Saifuddin. Sebelumnya, Menag melantik Dewan Hakim yang akan bertugas sebagai juri STQ Nasional. Pembukaan STQ Nasional ke-24/2017 menyajikan tarian kolosal yang bercerita tentang Umar Bin Khatab yang dimainkan 150 pelajar se-Tarakan. Tampak hadir perwakilan Pemerintah Provinsi (Pemprov) masing-masing kafilah STQ, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kamaruddin Amin, Pejabat Eselon II Kemenag RI, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag se Indonesia, serta official dan peserta.

Ditemui usai pembukaan, Menag menilai pembukaan STQ Nasional berjalan baik dan meriah. Menag mengapresiasi perpaduan seni budaya dan nilai-nilai Islam dalam tarian kolosal tentang Umar bin Khatab. "Apalagi itu diperagakan oleh adik-adik kita, anak-anak kita siswa-siswi SMA (Sekolah Menengah Atas). Ini juga sebagai cara bagaimana menumbuhkembangkan nilai-nilai baik melalui budaya," kata Menag.

Meski provinsi termuda, Menag menilai Kaltara mampu dan tidak kalah dengan provinsi lainnya dalam menyelenggarakan event nasional. Menag juga menegaskan, bahwa tidak benar rumor yang menyebutkan, STQ di Kaltara merupakan yang terakhir kali."STQ masih terus diselenggarakan, setiap 2 tahun sekali, bergantian dengan MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran). Ini merupakan tradisi baik yang sudah ada sejak pendahulu-pendahulu kita yang harus kita lestarikan. Makanya saya tegaskan, STQ tetap akan ada," ucap Lukman.

Lomba STQ Nasional ke-24/2017 berlangsung mulai 13 hingga 21 Juli 2017. Venue utama dipusatkan di Masjid Baitul Izzah Islamic Center Kota Tarakan. Arena lainnya di Masjid Daarussa'adah, Masjid At-Taqwa, dan Masjid Al-Ma'arif.