3 Agustus Tsingshan Survei KIPI

id ,

Tanjung Selor (Antara News Kaltara) - Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr Ir H Irianto Lambrie menugaskan Asisten 2 Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Provinsi Kaltara Syaiful Herman dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUTR-Perkim) Kaltara Suheriyatna untuk menghadiri rapat koordinasi tindak lanjut rencana investasi perusahaan baja asal China, Tsingshan Holding Group yang melirik peluang investasi di Kawasan Industri Tanah Kuning di Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (31/7) siang.

Dari rapat itu, terpapar keinginan Tsingshan untuk membangun kompleks feronikel terintegrasi di kawasan tersebut dengan rencana investasi mencapai USD 28 miliar. Rakor sendiri selain dihadiri jajaran Pemerintah Provinsi Kaltara, turut terlibat perwakilan Tsingshan Holding Group dan pihak Kemenko Bidang Kemaritiman.

Gubernur mengatakan, dari informasi Asisten II, rapat ini fokus membahas rencana survei yang akan dilakukan pihak Tsinghan ke Kaltara, tepatnya ke Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Mangkupadi-Tanah Kuning pada 3 Agustus nanti. "Selain ke KIPI, perwakilan Tsingshan juga akan meninjau potensi sungai untuk PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) di Peso," kata Gubernur, Selasa (1/8).

Dijelaskan pula, dalam Rakor itu, perwakilan Pemprov membeberkan secara detail lokasi atau plot KIPI Mangkupadi-Tanah Kuning yang akan dikelola Tsingshan. "Termasuk pula, konektivitas antara PLTA Sungai Kayan, Kota Baru Mandiri dengan KIPI Mangkupadi-Tanah Kuning," urai Gubernur.

Dari rapat tersebut turut diketahui pula kebutuhan Tsingshan akan data-data yang valid dan kredibel. Data dimaksud, di antaranya Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Kayan, kondisi lahan daerah terendam reservoir, Peta DAS secara keseluruhan, data curah hujan tahunan dalam kondisi kemarau, kondisi geologi dan catatan gempa. Selain itu, Tsingshan juga menginginkan data kondisi hidrologi yang meliputi, topografi bawah laut, arah arus samudera, pasang surut, diagram wind-rose, endapan sendimen dan data awal geofisika.

"Tsingshan juga perlu data kondisi meteorologi, seperti rata-rata curah hujan, curah hujan maksimum, grafik angin naik, distribusi kelembaban tahunan, distribusi cuaca badai petir tahunan. Lalu, persyaratan pembuangan debu dan kotoran (limbah) dan sumber bangunan di sekitar lokasi proyek (batu kuarsa, silika dan lainnya)," beber Gubernur.

Beberapa data yang dibutuhkan itu, ada yang sudah disiapkan Pemprov Kaltara, sebagian lagi akan dilengkapi pada saat survei. "Nanti, arahannya seluruh instansi terkait akan dilibatkan untuk melengkapi data yang dibutuhkan. Sehingga investasi Tsingshan ini dapat segera terealisasi," tuntasnya.

Sebagai informasi, Tshingshan berencana menggarap kompleks pemurnian logam terintegrasi dengan membangun pabrik feronikel berkapasitas 1,5 juta ton, ferokrom 1,2 juta ton, stainless steel 1,2 juta ton, mangan 0,5 juta ton, ferrosilicate 0,2 juta ton, baja karbon 10 juta ton, dan alumina 1 juta ton. Serta membangun pembangkit hydro power sebesar 7.200 Megawatt (MW).