Saat itu, Irianto menyampaikan secara singkat sejarah provinsi ke-34 di Indonesia ini, sekaligus memaparkan segala potensi yang ada, dan tak lupa seraya mengajak para Dubes untuk mengenal Kaltara lebih dekat. "Kaltara adalah provinsi termuda di Indonesia dan untuk menyelenggarakan suatu pemerintahan yang memadai, kami masih terbatas dan memiliki banyak kekurangan. Tetapi kami optimis, dengan potensi alam yang melimpah, kami dapat mengejar ketertinggalan yang ada, dan kami terbuka untuk kehadiran Bapak dan Ibu yang ingin berinvestasi disana," jelas Irianto.
Gubernur juga menyampaikan, beberapa perkembangan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara. "Hingga saat ini Pemprov telah menyepakati dan memulai beberapa proyek besar, semuanya tidak hanya untuk perkembangan Kaltara tetapi juga untuk kemajuan Indonesia kedepannya. Ada proyek yang sudah masuk dalam Proyek Stategis Nasional (PSN) yakni pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning," urainya.
Lalu, Irianto juga memaparkan potensi yang besar untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang tahun ini dimulai konstruksi pembangunannya di daerah Sungai Kayan yang terletak antara Kabupaten Bulungan dan Malinau yang akan menghasilkan kurang lebih 9.000 Megawatt (MW).
Lebih lanjut Irianto menjelaskan, upaya promosi Kaltara terus dilakukan sebagai upaya agar percepatan pembangunan di Kaltara segera terwujud. "Pada dasarnya kita memanfaatkan momen saja. Kalau harus menyampaikannya satu per satu tentu lebih menyita banyak waktu, tenaga dan dana. Nah jika begini, kita bisa berjumpa sekaligus berinteraksi langsung dengan beberapa negara melalui Dubes-nya," ujarnya.
Karena itu Irianto berharap, apa yang telah disampaikannya di hadapan para Dubes dapat menarik minat mereka untuk setidaknya mengenal Kaltara lebih jauh sehingga dapat terbuka kesempatan lebih luas untuk bekerjasama atau membangun kesepakatan-kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak. "Hal seperti ini penting untuk dilakukan karena menjadi bentuk promosi langsung bagi kita sebagai wilayah yang mungkin belum terlalu familiar di telinga para stake holder maupun Dubes yang ada ini. Jadi maksud dan tujuan kita dapat lebih terakomodir," tuntasnya.