Tanjung Selor (Antara News Kaltara) - Gubernur Kalimantan Utara Dr H Irianto Lambrie mendorong seluruh elemen masyarakat di Kaltara termasuk pihak swasta untuk selalu berkreasi dan berinovasi dalam pekerjaan atau tugas yang dilaksanakan agar memberikan nilai tambah dan manfaat bagi diri sendiri, institusi dan masyarakat luas.
Salah satunya, Gubernur memberikan apresiasi dan merespon positif sistem peningkatan kalori batubara yang dilakukan oleh PT Pesona Khatulistiwa Nusantara (PKN) dengan PT ZJG Resources Technology. Kreasi dan inovasi yang dilakukan berupa sistem upgrading sehingga dapat meningkatkan kualitas batubara.
Di tempat tersebut, lanjut Gubernur, batubara yang awalnya memiliki kalori 3100 kkal dengan menggunakan teknologi dapat ditingkatkan kualitasnya menjadi 4200 kkal. Hal ini tentu memberikan nilai tambah berupa nilai jual batu bara karena sangat diminati pasar internasional. Selain itu kreasi dan inovasi yang dilakukan memberikan dampak positif bagi lingkungan karena menurunnya jumlah polutan dari hasil pembakaran batu bara.
“Saya memberikan apresiasi atas kreasi dan inovasi yang dilakukan oleh PT PKN dan perusahaan yang ikut bekerjasama PT ZJG Resources Technology,†ujar Irianto saat meninjau lokasi Coal Upgrading Plant seusai meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2 x 7,5 Sekayan milik PT Sumber Alam Sekurau untuk tahap pertama di Apung, Tanjung Selor, Kamis (2/6) lalu.
Berdasarkan penjelasan Presiden Direktur PT PKN Jefrey Mulyono, lanjut Irianto, sistem upgrading kalori batubara yang tadinya 3.100 kkal ditingkatkan menjadi 4.200 kkal. Rencananya berproduksi dengan input batubara 1,2 juta ton per tahun dan output-nya akan mendapatkan 1 juta ton per tahun.
Bersama PT ZJG, mereka akan bekerjasama selama 20 tahun dan jika telah stabil dan menghasilkan kualitas batubara yang baik, maka direncanakan akan dilanjutkan dengan kerjasama tahap kedua untuk peningkatan produksi.
Proses uji coba, lanjut Gubernur telah dilakukan dan berhasil mendapatkan hasil yang baik. Konsekuensinya berupa nilai tambah secara ekonomis yaitu hasil penjualan dimana batu bara yang dijual dibawah 3.200 kkal dihargai di bawah 16 dolar dan jika dijual diatas 4.200 kkal harganya meningkat menjadi 30 dolar.
“Tentunya, saya juga meminta agar pihak perusahaan bisa membagi ilmunya dengan perusahaan batu bara lain yang beroperasi di Kaltara. Sebab rata-rata permasalahan batu bara di Kaltara sama yaitu rendahnya kalori batubara yang dihasilkan,†jelasnya.
Gubernur juga meminta kreasi dan inovasi yang dilakukan tidak berhenti disitu bahkan harus semakin ditingkatkan. Sebab ada beragam produk turunan yang bisa dihasilkan dari batubara yang jika diolah dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan sumber energi. Dicontohkan seiring dengan perkembangan dan terobosan teknologi saat ini batu bara yang ada bisa diolah sehingga menghasilkan batubara cair yang berkualitas.
Kelebihannya diantaranya harga produksi lebih murah dibandingkan dengan biaya produksi rata-rata minyak bumi yang berlaku di dunia saat ini serta batubara cair dapat dipergunakan sebagai bahan pengganti bahan bakar pesawat jet, mesin diesel, serta bensin dan bahan bakar minyak biasa.
“Teknologi pengolahannya juga ramah lingkungan. Termasuk batu bara juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif. Penggunaan batubara pada industri kecil yang paling cocok adalah dalam bentuk briket,†jelasnya.