Tanjung Selor (Antara News Kaltara) - Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie
memastikan pengembangan landasan pacu bandar udara Tanjung Harapan, Kabupaten
Bulungan, rampung pada akhir tahun 2016.
Berdasarkan informasi yang diterima,
Bandara Tanjung Harapan sudah sangat siap untuk dikembangkan. Karena salah satu
bandara di Indonesia yang telah siap rencana induknya, sehingga harus ada
pengamanan lahan.
“Masterplannya sudah siap, bahkan hingga
2500 meter. Hanya saja akan kita laksanakan secara bertahap,†ujar Irianto saat
mengunjungi Bandara Tanjung Harapan, Senin (1/8).
Sebelumnya, landasan pacu bandara tersebut
memiliki panjang 1200 meter. Untuk memungkinkan masuknya pesawat jenis ATR-72,
maka landasan pacu bandara tersebut ditambah 200 meter, sehingga total panjang
runway bandara saat ini menjadi 1400 meter.
Secara otomatis, penumpang dari Tanjung
Selor bisa langsung terbang menuju Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad
Sulaiman, Balikpapan. Selama ini, pergerakan penumpang pesawat udara masih
mengandalkan Bandara Juwata Tarakan, dan Bandara Kalimarau, Kabupaten Berau
(Kaltim).
Yang menggembirakan, jelas Gubernur, ini
merupakan bentuk komitmen pemerintah pusat yang telah memprioritaskan
pembangunan moda transportasi di Kaltara. Bahkan, sejak menjadi Penjabat (Pj)
Gubernur, Bandara Tanjung Harapan sudah menjadi prioritas untuk dikembangkan.
“Nanti kami akan berdiskusi lagi dengan
Menteri Perhubungan (Menhub) terkait pengembangan Bandara di Kaltara,â€
jelasnya.
Jika selama ini pergerakan penumpang dari
Bandara Tanjung Harapan hanya dilayani maskapai Kalstar Aviation, Susi Air, dan
MAF (Mission Aviation Fellowship), praktis tak lama lagi akan mulai masuk
maskapai lain.
“Untuk Wings Air, sudah bisa mendarat
tahun ini. Kalau ATR-72 milik Garuda masih belum berani, karena standar
landasan pacunya 1600 meter,†tambahnya.
Sesuai aturan penerbangan setelah selesai
proyek akan ada tim verifikiasi dan berita acara. Lalu hasil berita acara
menjadi dasar untuk mempublikasikan. Karena semua penerbangan harus
dipublikasikan dan dokumen Aeronautical Information Publication (AIP). Hal itu,
agar semua pesawat yang terbang ke Tanjung Selor sudah mengetahui panjang
landasan yang tersedia.
Sedangkan untuk penambahan menjadi 1600
meter, akan dilanjutkan pada tahun 2017. Sehingga pengembangan tahap
selanjutnya, pemprov akan membangun underpass (jalan bawah tanah) di dekat
bukit Jalan Agatish.
Menurut gubernur, jika suatu daerah
semakin terbuka oleh transportasi udara maupun laut, mengakibatkan konektifitas
dengan daerah lain. Tentu, akan mendorong kegiatan ekonomi semakin lancar.
“Pada akhirnya, investasi bisa semakin
masuk,†jelasnya.
Untuk pengembangan sisi daratnya, Gubernur
menyebutkan akan menggunakan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).
Sedangkan apron akan dialokasikan melalui APBN tahun 2017.
“Ada 139 M dialokasikan melalui APBN yang
sudah ditandatangani oleh Dirjen Perhubungan Udara,†jelasnya.
Bandara Tanjung Harapan, Dipastikan Rampung
DIPASTIKAN RAMPUNG : Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie saat meninjau runway Bandar Udara (Bandara) Kelas III Tanjung Harapan, Senin (1/8). (dok humas)
DIPASTIKAN RAMPUNG : Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie saat meninjau runway Bandar Udara (Bandara) Kelas III Tanjung Harapan, Senin (1/8). (dok humas)