Tanjung
Selor (Antara
News Kaltara) – Gebrakan untuk
mengenalkan Kalimantan Utara (Kaltara) di mata dunia sebagai daerah pengekspor
hasil kelautan dan perikanan terus dilakukan. Setelah peluncuran ekspor melalui
jalur udara, belum lama ini, giliran ekspor lewat jalur laut digarap.
Rencananya, ekspor lewat jalur laut dari
Pelabuhan Malundung Tarakan akan diluncurkan pada akhir September. Produk yang
diekspor masih sama, yakni hasil kelautan dan perikanan. Namun, jika melalui
udara ekspor hanya difokuskan pada kepiting serta hasil kelautan dan perikanan
yang harus tiba di negara tujuan dengan cepat, maka untuk ekspor lewat jalur
laut, hasil kelautan dan perikanan yang dibawa lebih beragam dan jumlah banyak.
“Misalnya ikan bandeng dan rumput laut,â€
sebut Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie, Kamis (8/9).
Ekspor melalui Pelabuhan Malundung Tarakan
ini, lanjut Gubernur, Pemerintah Provinsi Kaltara telah menjalin kerja sama
dengan PT Kaltim Kariangau Terminal –perusahaan patungan pemerintah pusat
melalui PT Pelindo IV dengan Pemerintah Provinsi Kaltim.
Kaltim Kariangau nantinya akan menyiapkan
kapal kargo untuk membawa hasil produksi kelautan dan perikanan dari provinsi
ke-34 ini ke sejumlah negara di Asia seperti Hongkong dan Jepang.
“Kapasitas angkutnya jelas lebih banyak.
Ini kesempatan besar bagi masyarakat kita, terutama nelayan maupun petani rumput
laut dan tambak,†ujar Gubernur.
Untuk diketahui, selama ini ekspor hasil
kelautan dan perikanan seperti ikan bandeng, rumput laut dan udang windu atau
dikenal dengan nama Borneo Shrimp,
dilakukan melalui Surabaya, Jawa Timur dan Makassar, Sulawesi Selatan.
Dengan melalui dua daerah tersebut, kata
Gubernur, maka waktu yang dibutuhkan lebih lama dan akhirnya berdampak pada
biaya besar. Sementara ekspor melalui Tarakan waktu yang dibutuhkan lebih
singkat sehingga mengurangi biaya.
“Misalnya kalau lewat Surabaya atau
Makassar menuju Hongkong butuh 14 hari, lewat Tarakan bisa 10 hari sudah
sampai, berarti kan lebih cepat. Tidak perlu lagi biaya ke Surabaya atau
Makassar,†urainya.
Dia juga mengatakan, jika ekspor yang
dilakukan dari dua daerah tersebut, maka yang menjadi dikenal pun hanya
Surabaya dan Makassar. Sementara hasil kelautan dan perikanan yang diekspor
berasal dari Kaltara.
Jika ekspor dilakukan langsung dari
Tarakan, lanjut Gubernur, jelas mempunyai multiplier
effect yang besar. Selain Kaltara dikenal di mata dunia, dampak lainnya
yaitu dapat menambah pendapatan bagi daerah.
“Pendapatan bagi daerah juga kembalinya ke
masyarakat seperti untuk pembangunan infrastruktur,†kata Gubernur.
Gubernur juga menyatakan hal
ini merupakan upaya untuk menumbuhkan kembali ekspor yang menjadi unggulan
komparatif di Kaltara.
Pertama, dimulainya
ekspor produk hasil kelautan dan perikanan yang diterbangkan langsung dari
Bandara Juwata Tarakan tujuan
Singapura menggunakan pesawat kargo milik maskapai Tri-MG dengan
muatan kurang lebih 15 ton.
“Ini merupakan suatu hal
yang bersejarah untuk Provinsi Kaltara. Saya mewakili segenap jajaran Pemprov Kaltara berterima kasih
atas dukungan yang baik untuk kepentingan instansi pemerintah maupun masyarakat
di Kaltara,†katanya.
Ia menambahkan, yang terpenting melalui ekspor
produk kelautan dan perikanan tersebut adalah berkelanjutan demi peningkatan
kehidupan perekonomian masyarakat. “Karena laut kita (Kaltara) termasuk masih
bersih, ini berpengaruh terhadap rasa menentukan harga. Tinggal bagaimana
pedagang atau nelayan kita di Kaltara memanfaatkan ini,†ujarnya.
Lebih lanjut, Gubernur mengharapkan ekpor yang dilakukan berdampak positif terhadap harga
beli hasil perikanan dari nelayan. Selain itu, Kaltara bisa menjadi pelopor ekspor impor barang yang
seimbang. Jika pengiriman barang keluar sudah berhasil, diharapkan kembalinya
membawa sesuatu yang dibawa (barang impor) untuk keperluan masyarakat Kaltara.
“Untuk menunjang
keberhasilan ini, kita sangat mengharapkan dapat dukungan penuh dari
Kementerian Perhubungan.
Termasuk dukungan seluruh masyarakat Kaltara,†ujarnya.
Ke depan, kata dia, tidak hanya produk hasil kelautan
dan perikanan saja, melainkan produk lainnya seperti hasil pertanian, perkebunan
dan kehutanan juga berpeluang
untuk diekspor ke sejumlah negara langsung melalui Pelabuhan Malundung Tarakan.
Produksi Hasil Perikanan dan Kelautan Kaltara
a.
Rumput laut mencapai 5.000 ton setiap bulan.
b.
Udang windu mencapai 10.000 ton per tahun.
c.
Kepiting mencapai 25.000 ton per tahun
d.
Ikan bandeng mencapai produksi 40.000 ton per tahun
Sumber: Bank Data Humas
Pemprov Kaltara, 2016
Garap Ekspor lewat Jalur Laut--Kesempatan Besar untuk Masyarakat Kaltara
EKSPOR LAUT : Pemprov Kaltara, akan menggunakan pelabuhan malundung sebagai jalur ekspor laut untuk produk kelautan dan perikanan (dok humas)
EKSPOR LAUT : Pemprov Kaltara, akan menggunakan pelabuhan malundung sebagai jalur ekspor laut untuk produk kelautan dan perikanan (dok humas)