Tanjung Selor (Antara News Kaltara) – Sebanyak dua tenaga kesehatan direncanakan akan terbang ke perbatasan. Tenaga kesehatan tersebut terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam dan dokter spesialis anak. Mereka akan diterbangkan ke Long Ampung, Kabupaten Malinau, yang merupakan daerah perbatasan 17 September mendatang.

Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) DR H Irianto Lambrie, direncanakan akan melepas secara simbolis dokter terbang tersebut di Tarakan, Kamis (15/9). Ia menyatakan pemerintah sangat memperhatikan bidang kesehatan. Ini terbukti dengan prioritas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara dalam mendukung program dokter terbang.  

“Sebelum ke sana, saya minta dikumpulkan petugas kesehatan yang nantinya akan melayani masyarakat di daerah perbatasan, 15 september (hari ini, red) akan kita kukuhkan dulu,” katanya.

Gubernur Irianto berharap, para tenaga kesehatan yang ditugaskan di daerah terpencil dan sulit dijangkau agar bekerja dengan hati dan bisa berbaur dengan masyarakat setempat.

“Apapun kesulitan yang dihadapi saat bertugas harus dihadapi dengan sabar. Mengingat situasi yang terjadi di pedalaman berbeda dengan di kota. Oleh sebab itu selama bertugas harus betul-betul menjalankan tugas melayani rakyat,” tuturnya.

Ia juga mengatakan, dokter terbang tida k hanya menjalankan tugas untuk melayani pasien, melainkan memberikan pelatihan, bimbingan dan pembinaan terhadap dokter umum yang ada di kabupaten/kota nantinya.

“Jadi bisa saling koordinasi untuk memberikan pengalaman kepada dokter umum yang sudah lama mengabdi di daerah,” ujarnya.

Untuk dokter spesialis yang dikirim, diantaranya dokter spesialis penyakit dalam dan penyakit anak. Dua spesifikasi dokter inilah paling dibutuhkan masyarakat di wilayah pedalaman dan perbatasan.

“Terutama dokter spesialis dalam. Karena banyak masyarakat yang membutuhkan penanganan dokter spesialis penyakit dalam, seperti penyakit pencernaan,” sebutnya.

Terkait dengan jumlah dokter terbang yang akan melakukan pengobatan gratis ke wilayah perbatasan, beberapa waktu lalu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltara Suryanata, menyampaikan belum bisa memastikan, karena masih menunggu data sesuai kebutuhan di daerah.

“Kita masih menunggu kebutuhan masing-masing daerah. Tidak hanya mendatangkan dokter terbang langsung di tempat. Tapi dilihat dari daerah mana yang sangat membutuhkan dokter terbang. Kalau bisa daerah pedalaman yang memang belum tersentuh sama sekali,” katanya.

Namun, menurutnya pihaknya tengah menyampaikan ke kabupaen/kota di Kaltara untuk menyelesaikan laporan identifikasi penyakit dan kasus yang sangat serius untuk disikapi dan mendapatkan pelayanan kesehatan.


Pewarta :
Editor : Firsta Susan Ferdiany
Copyright © ANTARA 2025