Tarakan (Antara News Kaltara) – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kaltara Suheriyatna mengatakan Kaltara mempunyai sumber daya air yang sangat besar. Hal ini diucapkannya saat mengisi paparan dalam kegiatan Fasilitasi Kegiatan TKPSDA WS Sesayap 2016 di Tarakan, kemarin (27/9). Secara umum, potensi terbesar sumber daya air di Kaltara dapat dilihat di dua muara; sungai Kayan dan sungai Sesayap.

Sesuai Kepres No. 12 Tahun 2012 tentang Penetapan Wilayah Sungai (WS), dan Peraturan Menteri No. 4 Tahun 2015 Tentang Kriteria dan penetapan wilayah sungai maka wilayah sungai yang tercakup dalam wilayah Provinsi Kaltara di antaranya WS Sesayap dan WS Kayan.

Disebutkan suheriyatna, luas sungai Sesayap 3.146.297,4 hektare yang berstatus lintas Negara. Sementara sungai Kayan memiliki luas 3.182.141,32 hektare dengan status lintas kabupaten/kota. Adapun potensi sungai Kayan di antaranya potensi air permukaan 9 DAS dalam WS Kayan 43,56 miliar per tahun setara dengan debit rata-rata 1.315 m3 per detik.

“Pemanfaat air permukaan terbesar berasal dari sektor perkebunan, dan pertanian/irigasi. Selain itu, sungai Kayan potensi PLTMH dan PLTA kurang lebih 7000 megawatt,” sebut Suheriyatna. Selain itu dikatakan, pengelolaan dan pengembangan SDA sangat kompleks, menurutnya perlu keterlibatan dan keterpaduan seluruh wilayah serta stakeholder.

Ia juga menjelaskan setidaknya ada 5 pilar untuk pengembangan sumber daya air di Kaltara. Di antaranya konservasi sumber daya air, pendayagunaan SDA, pengendalian daya rusak air, sistem informasi SDA, dan pemberdayaan serta peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha.

Adapaun arah kebijakan konservasi SDA pertama berfungsi untuk 1. meningkatkan,  memulihkan dan mempertahankan daya dukung, daya tampung, dan fungsi SDA untuk menjamin ketersediaan air, 2. Memulihkan dan mempertahankan kualitas air, 3 Menerapkan prinsip pencemar membayar sebagai instrumen untuk mendorong pengendalian pencemaran air dan meningkatkan pengelolaan kualitas air.


Pewarta :
Editor : Firsta Susan Ferdiany
Copyright © ANTARA 2025