Tanjung Selor (Antara News Kaltara) - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Suryanata menjelaskan tahun 2017 mendatang, program kerja prioritas adalah mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan di Kaltara.
Suryanata menjelaskan kedepan pelayanan kesehatan di daerah pinggiran dan daerah perkotaan akan diupayakan sama secara bertahap sesuai kemampuan SDM dan anggaran yang dimiliki.
â€Kita akan memulai tahun depan (2017) untuk melakukan pemerataan pelayanan kesehatan, namun secara bertahap,â€ujar Suryanata, Kamis (24/11).
Suryanata menjelaskan upaya pemeratan kesehatan bersumber pendanaannya dari alokasi anggaran yang telah ditetapkan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yaitu dana dekonsentrasi dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Dijelaskan, untuk dana dekonsentrasi penggunaannya mangacu pada visi dan misi Kemenkes sehingga kegiatannya sama di seluruh Indonesia, salah satunya, upaya peningkatan sumber daya manusia, melalui pelatihan, diklat, dan pembinaan.
“Intinya penggunaan dana dekonsentrasi itu diluar fisik, seperti digunakan untuk peningkatan SDM (sumber daya manusia) di 5 kabupaten/kota se-Kaltara melalui pelatihan atau diklat sehingga kemampuannya mengalami peningkatan dan berujung kepada kepuasan masyarakat karena mendapatkan pelayanan yang optimal,†sebutnya.
Suryanata mengatakan DAK Kaltara tahun 2017 mendatang sebesar Rp 117,2 miliar. Bantuan tersebut secara langsung akan disalurkan pemerintah pusat ke kabupaten/kota dengan peruntukan sesuai perencanaan masing-masing daerah.
“Kita telah memperjuangkan dananya. Sedangkan, untuk pemanfaatannya kami serahkan ke masing-masing kabupaten/kota sesuai kebutuhannya, dan kami (Dinkes Kaltara) tinggal memonitoring dan melakukan evaluasi penggunaannya,†katanya.
Selain itu, lanjut Suryanata pihaknya terus berupaya menerapkan pemerataan pelayanan kesehatan dengan melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Kemenkes. Agar nantinya diberikan perhatian khusus lewat bantuan-bantuan SDM kesehatan seperti Wajib Kerja Spesialis (WKS) , pendidikan profesi utk pemahiran dan pemandirian dokter setelah lulus pendidikan dokter utk penyelarasan hasil pendidikan dengan kondisi di lapangan atau program Internshif Dokter, dan Nusantara Sehat (NS) supaya dapat tersalurkan dengan baik.
“Kita sedang mengupayakan untuk berkoordinasi dengan Kemenkes. Untuk Internship, Bulungan serta Tarakan sudah ada dan NS ada sekitar 80 orang baru datang dari Kemenkes, hal ini untuk menunjang pemerataan pelayanan di wilayah perbatasan,†ujarnya.
Suryanata mengatakan pada tahun 2015 lalu pihaknya berkonsentrasi dengan banyak melakukan pendataan dan mulai pada tahun 2017 mendatang Dinkes Kaltara berupaya mengoptimalkan program-program yang ada, hal ini sesuai fungsi dinkes provinsi yaitu fungsi pengendalian, pengawasan, dan evaluasi.