Jakarta (Antara News Kaltara) – Pemerintah Provinsi
(Pemprov) Kaltara memberikan kesempatan luas kepada developer atau pengembang
untuk membangun kawasan pemukiman di Kaltara. Gubernur, Dr H Irianto Lambrie
mengatakan, dukung pemerintah bagi para developer tak hanya sekedar
administrasi perijinan, namun siap membangunkan fasilitas umum (fasum) atau
utilitas, yang nantinya bisa mengurangi beban, sekaligus menurunkan harga jual
perumahaan tersebut.
Dikatakan Gubernur, Pemerintah
melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ada program
bantuan prasarana utilitas untuk kawasan pemukiman. Yang tentunya disesuaikan
dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di provinsi maupun tiap
kabupaten/kota.
“Saat ini, Dinas PUPR-PKP
Kaltara sedang mendata kawasan pemukiman yang ada di Kaltara. Hal ini
bertujuan, untuk menumbuhkan developer yang ada di Kaltara, agar bisa
mendapatkan dana bantuan (BPU) dari Dirjen Kawasan Pemukiman,†ujar Irianto,
Selasa (31/1).
Irianto mengatakan, bantuan dari
pemerintah berupa penyedian sarana pemukiman, seperti sanitasi, jalan di
kawasan pemukiman serta fasilitas lainnya. Dengan demikian para developer
terpacu untuk membangun perumahan yang dijual dengan harga murah bagi
masyarakat yang selama ini kesulitan, karena membangun atau membeli perumahan
dari developer biasanya mahal.
Irianto menegaskan, pihaknya
sangat mendukung program peningkatan kawasan pemukiman tersebut, agar dapat
membantu masyarakat. Pasalnya, dengan fasilitas umum dibantu pemerintah, developer
terbantu dalam hal costnya. Sehingga dampak positifnya, perumahan dan pemukiman
itu harus dijual dengan harga murah kepada masyarakat.
“Developer harus menjualnya
dengan harga murah, karena nanti ada hitung-hitungannya. Sistemnya saling
menguntungkan developer dibantu untuk prasarana pendukungnya dan masyarakat
untung. Harga beli perumahan bisa dijangkau sesuai kemampuan,†tambahnya.
Untuk di wilayah ibukota
provinsi, Irianto mengatakan, hal yang menjadi persoalan adalah sejumlah
perbankan yang ada di Tanjung Selor, belum terdaftar di Asosiasi Perumahan
Seluruh Indonesia (APERSI). Sehingga ini menyulitkan para developer yang ada
untuk menumbuhkan mata rantai perkreditan perumahan.
Salah satu upaya yang
dilakukan, lanjut Irianto menggandeng perbankan yang ada di Kaltara. Perbankan
tersebut, lanjut Irianto harus memiliki program Kredit Perumahan Rakyat (KPR)
untuk membantu memudahkan proses kredit rumah yang akan dihuni oleh masyarakat.
Untuk itu, Irianto menegaskan,
dalam waktu dekat bersama Dinas PUPR-PKP Kaltara akan menggelar pertemuan
dengan perbankan yang ada untuk membahas persoalan tersebut. Agar para
developer yang ada juga memiliki pola mindset yang terbuka pada bidang yang
dijalankan.
“Kita akan agendakan
pertemuannya agar semua stakeholder dapat bekerja dengan maksimal, yang
tentunya berimbas pada kemudahan masyarakat untuk bisa mendapatkan prumah yang
layak dan bisa dijangkau harganya,†jelasnya.
Ajak Pengembang Tata Kawasan Pemukiman
Gubernur Kalimantan Utara, Dr H Irianto Lambrie (dok humas)
Gubernur Kalimantan Utara, Dr H Irianto Lambrie (dok humas)