Tanjung Selor (Antara News Kaltara) – Pemerintah Australia bersama Pemerintah Republik Indonesia (RI) melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) jajaki kerja sama peningkatan mutu pembelajaran di kelas, lewat program INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia). Kalimantan Utara (Kaltara) merupakan satu di antara dua provinsi di Indonesia yang menjadi mitra dalam program ini.
Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie mengatakan, Pemprov Kaltara sangat mendukung rencana kerjasama Pemerintah Australia dan RI melalui Kemendikbud ini. Khususnya dalam hal kerjasama bilateral bidang pendidikan dasar. Selain Kaltara, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi provinsi yang juga sebagai mitra pertama INOVASI dan mulai 2017 ini.
"Kami menyambut baik peluang kerjasama yang ditawarkan ke Pemprov Kaltara ini. Dan kita juga sudah diskusikan bersama. Salah satunya tentang fasilitasi pemprov Kaltara, menyanggupi untuk berkerjasama. Nanti akan dituangkan dalam bentuk MoU (Memorandum of Understanding). Rencananya paling lambat Maret ini, sudah ditandatangi oleh Kemendikbud dengan Gubernur," kata Irianto.
Gubernur menjelaskan, sesuai informasi yang disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltara Sigit Muryono, yang turut menerima rombongan dari Kemendikbud dan pihak Australia di Tanjung Selor, beberapa hari lalu, fokus program INOVASI adalah memahami dan mengatasi tantangan pembelajaran di kelas. Khususnya yang berkaitan dengan kemampuan membaca dan berhitung.
"Untuk itu mandatnya adalah khusus pendidikan dasar atau SD (Sekolah Dasar). Ciri inovasi ini sangat cocok untuk di daerah kita, yaitu masalahnya lokal, konteksnya lokal, dan solusinya lokal. Kita akan prioritaskan di daerah perbatasan, pedalaman, pesisir dan sebagian di perkotaan," kata Irianto.
Menurutnya, program ini berkomitmen untuk mengidentifikasi masalah dan mencari solusi pembelajaran. Sehingga dapat mendorong peserta didik untuk bisa memahami pembelajaran yang diberikan. Dengan harapan, meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan secara tepat.
"Persoalan yang ada selama ini. Seperti rendahnya mutu dalam bidang literasi (membaca) dan numerasi (berhitung), khususnya pada siswa SD. Artinya, mereka bisa membaca, tetapi tidak mengerti dengan apa yang dibaca. Begitu juga dengan kemampuan berhitung. Bisa berhitung, tetapi untuk mengatasi dan melanjutkan perhitungan itu agak susah," jelasnya. Melalui program tersebut, permasalahan ini diharapkan bisa diatasi.
Irianto mengatakan, Pemprov Kaltara akan mendukung upaya Pemerintah Pusat dalam meningkatkan pendidikan dengan secara langsung pembelajaran di kelas. Seperti melakukan kegiatan percontohan dan mereplikasi solusi inovatif di sekolah dan kabupaten.
Sebagai program pendidikan yang berfokus pada peningkatan mutu pembelajaran siswa, tentang literasi dan numerasi pada jenjang pendidikan dasar, Irianto menegaskan, program tersebut tidak hanya akan menyasar para siswa. Tetapi juga para guru, kepala sekolah, orang tua, pengawas, pemerintah kabupaten dan semua pemangku kepentingan lainnya dalam melakukan upaya rintisan terobosan.
"Namun pertemuan ini masih tahap awal, perlu ada MoU. Intinya kita sangat mendukung program INOVASI, dan yang paling penting bagaimana anak-anak kita itu betah di kelas atau sekolah dengan cara mengajar guru yang berinovasi," ujarnya.