Tanjung Selor (Antara News Kaltara) – Salah satu program pembangunan prioritas di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), adalah peningkatan akses transportasi udara. Bahkan sejumlah proyek pengembangan akses transportasi udara di Kaltara, masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Di antara beberapa proyek tersebut, adalah perpanjangan landasan pacu (runway) Bandar Udara (Bandara) Juwata Tarakan di Kota Tarakan, Bandara Tanjung Harapan (Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan), Bandara Yuvai Semaring (Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan), Bandara RA Bessing (Kabupaten Malinau), Bandara Nunukan, serta Bandara Perintis Long Apung (Desa Krayan Selatan, Malinau)
Khusus Bandara Tanjung Harapan, dijelaskan Gubernur Kaltara, Dr Ir H Irianto Lambrie, berdasar laporan dari Dinas Perhubungan, perpanjangan landasan pacu bandara di ibukota Provinsi itu diharapkan rampung tahun ini. “Kemungkinan perpanjangan runway rampung bulan 9 (September) nanti,†kata Irianto.
Landasan pacu Bandara Tanjung Harapan, panjangnya ditargetkan bertambah 200 meter, dari 1.400 meter menjadi 1.600 meter. Dana kegiatan ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 80 miliar.
“Dengan perpanjangan ini, diharapkan akan ada maskapai dengan pesawat berkapasitas besar yang mendarat di Bandara Tanjung Harapan,†jelas Irianto.
Untuk memenuhi harapan itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara telah menyurati sejumlah maskapai penerbangan nasional. Di antaranya, Lion Grup dengan harapan dapat mendaratkan pesawat ATR 72-nya di Bandara Tanjung Harapan. “Selain Lion Grup, Garuda Indonesia juga sudah menyampaikan keinginannya untuk menempatkan salah satu armadanya di sini,†urainya.
Dijelaskan Irianto, respons Lion Grup terhadap permohonan Pemprov itu dikarenakan adanya sejumlah hal yang perlu dipertimbangkan mereka, sebagai maskapai penerbangan komersial. Seperti, nilai ekonomis dan lainnya.
“Pihak Lion Grup meminta kepastian minat penumpang menggunakan Bandara Tanjung Harapan. Perhitungannya, minimal 83 persen atau 57 sampai 60 orang dari 70 kursi penumpang yang disediakan dapat terpenuhi,†papar Irianto.
Selain memperpanjang landasan pacu, fasilitas pendukung Bandara Tanjung Harapan pun dilengkapi. Di antaranya, penambahan Air Field Lighting System (AFLS) dan armada Pemadam Kebakaran (Damkar). AFL sendiri, adalah alat bantu pendaratan visual yang berfungsi membantu dan melayani pesawat terbang selama tinggal landas, mendarat agar dapat bergerak secara efisien dan aman.
“Dengan masuknya pesawat berbadan besar diharapkan meningkatkan gairah industri dan pariwisata di Bulungan dan sekitarnya. Sebagaimana kita ketahui, banyak industri yang memilih berkantor di luar Kaltara, disebabkan sistem transprortasi kita yang kurang memadai begitu juga dengan wisatawan,†imbuhnya.