Tanjung Selor (Antaranews-Kaltara) - Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie menyebutkan, untuk mengimbangi pertumbuhan perekonomian juga laju pertambahan penduduk yang membaik, sarana transportasi khususnya Bandar Udara (Bandara) di ibukota Kaltara harus ditingkatkan kapasitasnya. Untuk saat ini, Bandara Tanjung Harapan menjadi salah satu sarana perhubungan udara yang mendapatkan perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara untuk dikembangkan peran dan fungsinya. Teranyar, bandara itu diperpanjang hingga 1.600 meter dan mampu didarati pesawat jenis ATR-72 dari maskapai Wings Air (Lion Grup).
"Seperti rencana semula, Bandara Tanjung Harapan akan diperpanjang hingga 2.250 meter. Dengan panjang itu, bandara ini mampu didarati pesawat jenis Boeing atau pesawat berbadan lebar," urai Irianto di sela kunjungan lapangan (Kunlap) ke lokasi perpanjangan Bandara Tanjung Harapan, Tanjung Selor, Selasa (19/12) sore.
Dengan kondisi yang ada saat ini, Bandara Tanjung Harapan hanya mampu didarati pesawat dari satu sisi (arah perbukitan Jalan Agatish). "Harusnya pesawat bisa mendarat dari dua sisi. Satu kendala sudah diusahakan ditangani dengan penurunan elevasi perbukitan Jalan Agatish. Sisi lainnya, di wilayah ujung bandara, akan dilakukan hal serupa atas perbukitan di Gunung Seriang. Ini sejalan dengan berjalannya progres pembangunan di KBM (Kota Baru Mandiri)," ungkap Irianto. Penanganan obstacle di kedua sisi bandara ini juga berhubungan dengan persoalan keamanan.
Gubernur juga menegaskan, dengan melesatnya pertumbuhan pembangunan infrastruktur yang diiringi laju perkembangan penduduk, wilayah ibukota Kaltara (Tanjung Selor) dapat memiliki lebih dari 1 bandara. "Tentunya kita akan merencanakan sesuatu yang lebih baik lagi kedepannya. Ini tergantung perkembangan wilayah dan realisasi rencana investasi yang sudah bergulir. Seperti sudah terealisasinya KIPI (Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional) Tanah Kuning-Mangkupadi. Bukan tak mungkin akan dibangun bandara baru untuk mengimbangi perubahan yang terjadi nanti," beber Gubernur yang sore itu didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim) Kaltara Suheriyatna.