Sebatik (Antaranews-Kaltara) - Desa Balansiku Kecamatan Sebatik Kabupaten Nunukan, Kaltara adalah salah satu desa yang mengalami perkembangan pembangunan cukup pesat berkat kucuran dana desa (DD).
    Awal terbentuknya desa ini pada 2013 tergolong sangat miskin dengan jumlah penduduk hidup di bawah rata-rata hampir 50 persen dari jumlah penduduknya.
    Hal ini diakui Kepala Desa Balansiku, Firman Haji Latief, Kamis (6/9) bahwa kemajuan pembangunan dan sumber daya masyarakatnya meningkat drastis pada 2017 sehingga ditetapkan sebagai desa maju.
    Ia menuturkan, dana desa yang dikucurkan pemerintah pusat selama kepemimpinan Presiden Jokowi yang cukup besar sejak 2015 mampu mengangkat harkat dan perekonomian masyarakat di desa itu.
    Dana desa yang diperoleh pada 2017 sebesar Rp847 juta lebih dimanfaatkan dengan baik pada sektor infrastruktur dan pemberdayaan pada masyarakat.
    Pada 2018 ini jumlah dana desa yang diperoleh sebesar Rp951 juta lebih. Dimana akan digunakan membangun fasilitas umum dan pengadaan air bersih berupa pembagian penampungan air.
    Berkat kerja keras san kerja sama yang baik antar pemerintah desa dengan masyarakatnya membangun desanya maka status desa maju disandangnya sejak 2017.
    "Kami hanya komitmen membangun desa saya dengan baik dari dana desa dari pemerintah pusat. Alhamdulillah Desa Balansiku yang dikenal sangat miskin mampu menjadi desa maju," ujar dia.
    Anggaran dana desa yang diterima tersebut telah dipergunakan membangun infrastruktur dan memberdayakan masyarakat khususnya peningkatan sumber daya dan perekonomian lokal.
    Infrastruktur yang dibangun berupa jembatan jerambah, jalan tani dan semenisasi sehingga akses penghubung masyarakat Desa Balansiku lebih mudah memasarkan hasil perkebunan dan pertanian serta perikanan.
    Pada 2017, kata Firman Haji Latief, Desa Balansiku satu-satunya desa yang mendapatkan predikat desa maju di Kecamatan Sebatik yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
    Predikat itu diperoleh atas kemampuannya menurunkan angka kemiskinan secara drastis dari 200-an KK menjadi kurang dari 149 KK pada 2017 dan tersisa 116 KK pada 2018 dari jumlah penduduk 1.357 jiwa
    Haji Firman yang juga Ketua Apdesi (Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia) Kabupaten Nunukan berpendapat dana desa sangat bermanfaat di desanya karena bisa membangun kebutuhan masyarakatnya.
    Menurut, dia berandai, hanya mengandalkan anggaran APBD Kabupaten Nunukan melalui alokasi dana desa sangat mustahil bisa membangun desanya yang dikenal sangat miskin dan terkebelakang.
    Desa Balansiku merupakan desa hasil pemekaran dari Desa Tanjung Karang pada 2010. Letaknya berbatasan dengan Desa Setabu Kecamatan Sebatik Barat.
    Desa ini juga masuk salah satu Desa Broadband Percontohan di Indonesia pada 2013 selain Desa Silawan Kebupaten Belu, NTT dan Desa Rawa Biru Kabupaten Merauke Papua.
    Mata pencaharian masyarakat Desa Balansiku adalah nelayan, pekebun, budidaya rumput laut dan sebagian kecil PNS.
    Firman Haji Latief juga mengungkapkan, awalnya tingkat pendidikan warga di atas SMA kurang dari 20 jiwa dan saat ini meningkat tajam menjadi 300 jiwa.  ***4***
   

Pewarta : Rusman
Editor : Rusman
Copyright © ANTARA 2024