Tanjung Selor (ANTARA) - Pembangunan Toko Indonesia di perbatasan yang bertujuan menstabilkan harga kebutuhan pokok di sana  membutuhkan waktu.

Hal itu dikatan Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie belum lama ini di Tanjung Selor.

Pasalnya, butuh waktu bertahap mulai dari penyediaan lahan, pematangan lahan, pengurusan syarat administratif, penganggaran, hingga berlanjut ke tahap pembangunan.

Pembangunan Toko Indonesia yang sudah berjalan adalah wilayah Krayan, yakni daerah berbatasan langsung dengan salah satu desa di Serawak.

Sedangkan wilayah Sebatik (berbatasan dengan Sebatik Malaysia, Sabah) segera menyusul.

Anggaran pembangunan Toko Indonesia di Sebatik, tak jauh berbeda dengan di Krayan.

Aggaran  alokasinya mencapai Rp 8,5 miliar.

Secara fisik, bangunan Toko Indonesia  akan diberi warna Merah Putih, ini sebagai bukti keberadaan dan harkat martabat Negara Indonesia.

Pembangunan Toko Indonesia bukan hanya strategis bagi ekonomi namun mempenegas tentang keoerdulian pemerintah bagi warga perbatasan.

Dari sisi ekonomi, selama ini berbagai kebutuhan pokok sebagian tergantung pasokan dari seberang sehingga harga cukup tinggj.












 

Pewarta : Redaksi
Editor : Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2024