Singapura (ANTARA) - Menurut rencana, Singapura akan melarang iklan minuman yang mengandung kadar gula tinggi, demikian laporan media pada Kamis, saat pemerintah berusaha menanggulangi diabetes di negara kota tersebut.


Minuman ringan tertentu dengan kadar gula tinggi dan jus akan diharuskan memiliki label kemasan "tidak sehat" berdasarkan tindakan yang bergulir selama empat tahun belakangan, kata Edwin Tong, Menteri Negara Senior Urusan Kesehatan, yang dikutip surat kabar Strait Times dan lembaga penyiaran Channel NewsAsia.

Baca juga: Asparagus bagus untuk kendalikan diabetes

Tindakan Singapura tampaknya bergerak lebih jauh dibandingkan dengan tindakan Meksiko, Inggris dan Kanada --yang membatasi kapan iklan buat minuman dan makanan tinggi-kalori dapat ditayangkan di televisi.

Larangan itu berlaku untuk seluruh televisi, media cetak, baliho dan saluran daring seperti jejaring media sosial, kata Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis.

Singapura yang kaya memiliki salah satu angka diabetes paling tinggi di dunia, sebagian karena penduduknya yang dengan cepat menjadi tua dan budaya makan di pusat jajanan murah.

Kementerian Kesehatan belum menanggapi permintaan komentar.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kemkes: Penyakit tidak menular jadi penyebab kematian paling banyak

Baca juga: "Brown sugar" versus gula putih, mana yang lebih baik untuk diabetes?

Baca juga: Beda puasa intermiten dan asupan rendah karbohidrat untuk diet

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Fardah Assegaf

Presiden Jokowi tawarkan kerja sama pendanaan proyek infrastruktur ke Singapura

Play
00:00
00:00
Mute
Settings
Enter fullscreen  
Play
COPYRIGHT © ANTARA 2019

Pewarta : Redaksi
Editor : Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2024