Jakarta (ANTARA) - Seakan tak pernah henti, upaya Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie untuk menarik investasi ke daerah ini terus dilakukan. Tawaran berinvestasi salah satunya, dipaparkan Irianto saat bertemu dengan dewan kerjasama bisnis atau Business Council Rusia – Indonesia di Jakarta, Rabu (23/10). Dalam kesempatan itu, Gubernur bertemu langsung dengan Chairman Business Council Rusia-Indonesia, Mikhail Kuritsyn bersama Deputy Executive Director Alexander Popov, serta Mark Buzuk, salah satu mitra bisnis dari Moskow-Rusia. “Salah satu hal yang kami bicarakan dalam pertemuan ini, adalah terkait peluang dan prospek investasi di Provinsi Kaltara,” kata Irianto.

Dalam diskusi selama kurang lebih satu jam itu, pihak business council Rusia, melalui Mikhail dan juga Alexander Popov meminta informasi terkait perkembangan ekonomi, regulasi dan prospek investasi di Indonesia maupun di Provinsi Kaltara. “Pada intinya, mereka ingin melakukan penjajakan untuk berinvestasi di sektor energi, sumber daya mineral dan industri pengolahan,” jelas Irianto.

Dari pertemuan tersebut, lanjut Gubernur, sebagai bentuk keseriusan dalam bekerja sama, direncanakan nanti akan ditindaklanjuti pada pertemuan berikutnya. “Bahkan dalam pertemuan nanti, mereka akan hadir bersama beberapa pimpinan perusahaan atau investor dari Rusia. Dijadwalkan dalam waktu satu dua minggu ke depan,” urai Gubernur.

Irianto mengatakan, sebelum pertemuan kemarin dirinya sudah berkomunikasi dengan Alexander Popov. Keduanya ternyata memang sudah sudah kenal sejak lama. “Saya berkenalan dengan Alexander Popov pada 2010, ketika sebagai Sekdaprov Kaltim yang ditugaskan mewakili Gubernur Kaltim promosi investasi di Moskow. Salah satunya rencana pembangunan jaringan kereta api pengangkut batubara di Kaltim. Persahabatan kami berlanjut hingga saat ini. Alexander Popov sering berkunjung ke Indonesia, termasuk ke Kaltim dan Kaltara, ia cukup fasih berbahasa Indonesia,” kata Irianto.

Gubernur berharap, dari pertemuan dan diskusi tersebut, dapat menarik minat investasi perusahaan Rusia ke Kaltara di masa yang akan datang. Sehingga akan memberikan manfaat bagi Indonesia dan Provinsi Kaltara. Khususnya dalam upaya mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi dan memperluas kesempatan kerja.

Disampaikan, sebagai provinsi baru, Kaltara membuka peluang berinvestasi seluas-luasnya. Tak hanya dari Rusia, sebelumnya sejumlah investor dari berbagai negara juga menyatakan minatnya. Seperti dari China, Korea, Malaysia, Amerika Serikat, hingga Kanada dan beberapa negara lainnya.

Dengan sumber daya alam yang masih besar, ditunjang posisi geografis yang strategis, kata Gubernur, Kaltara memiliki potensi besar untuk menjadi lahan berinvestasi. “Alhamdulillah, melalui berbagai upaya yang kita lakukan, banyak investor yang berminat. Bahkan beberapa di antaranya sudah mulai melakukan kegiatan. Seperti contoh di Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning – Mangkupadi, beberapa perusahaan sudah mulai melakukan pembebasan lahan,” katanya.

Melalui KIPI Tanah Kuning Mangkupadi, lanjutnya, pemerintah daerah menyiapkan lokasi yang strategis untuk berinvestasi. Di samping itu, Pemerintah juga menyiapkan sumber energi yang besar. Yaitu dengan dibangunnya PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air). “Energi listrik penting. Investasi tidak akan masuk, jika tidak ada kesiapan energi listriknya. Untuk itu, realisasi pembangunan PLTA menjadi utama yang terus kita dorong,” ulas Gubernur.  

Gubernur menambahkan, untuk mewujudkan investasi, apalagi dengan kapasitas besar, tidak bisa secara instant. Namun membutuhkan proses dan waktu yang tidak sebentar. Namun dari ini semua, hasilnya juga akan dinikmati oleh masyarakat untuk jangka waktu yang panjang. “Kita berpikir untuk Kaltara di masa mendatang. Bukan hanya untuk saat ini saja. Bahkan mungkin hasilnya bukan lagi kita, tapi anak cucu generasi mendatang,” tutup Irianto.

Baca juga: Layanan Terus Berbenah, Bikin Investor Semakin Betah


Pewarta : Muh Iqbal
Uploader : Firsta Susan Ferdiany
Copyright © ANTARA 2024