Tanjung Selor (ANTARA) - Sebagai upaya mendukung pengembangan ekonomi daerah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) membangun akses infrastruktur jalan. Salah satunya jalan lingkar di beberapa di wilayah. Di Tarakan, dari 21,8 kilometer (Km) jalan lingkar yang akan dibangun, hingga kini telah terbuka dan bisa dimanfaatkan sepanjang 13,1 Km. Sementara sisanya, 11,9 Km segera dibuka.
Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie mengungkapkan, pembanguna jalan lingkar dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan konektivitas, aksesibilitas, dan mobilitas warga.
Jalan lingkar Pulau Tarakan, kata Irianto, mulai dibangun sejak 2015 lalu. Hingga 2019, melalui APBD murni maupun Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), telah digelontorkan dana sebesar kurang lebih Rp 42 miliar.
“Pembangunan jalan ini kita mulai sejak 2015. Mengunakan dana APBD sekitar Rp 9,45 miliar. Kemudian DAK sekitar Rp 32,822 miliar,” kata Gubernur. Dikatakan, pengerjaan jalan dilakukan mulai dari membuka jalan baru. Hingga tahapan land clearing maupun penimbunan. Sehingga membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Sesuai perencanaan, kata Gubernur melalui Plt Kepala Dinas PUPR-Perkim Kaltara H Sunardi, jalan lingkar Pulau Tarakan yang akan dibangun sepanjang 21,8 Km. Hingga 2019, panjang jalan yang sudah dibangun dan dapat diakses sekitar 13,1 Km. “Masih ada sekitar 11,9 Km jalan lingkar yang perlu dibangun, untuk membuat jalan ini terkoneksi,” kata Sunardi, melalui Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas PUPR-Perkim Kaltara, Yusran.
Lebih jauh dikatakan Gubernur, dengan akses jalan yang semakin baik, akan menunjang perekonomian masyarakat. Untuk itu, diharapkan Pemerintah Kota Tarakan ke depannya dapat menyesuaikan dengan perencanaan jalan untuk membuka akses di daerah-daerah terlintas. “Peningkatan kualitas konektivitas diharapkan mendukung pengembangan ekonomi daerah terlintas dan terkoneksi dari jalan ini,” ujarnya.
Untuk diketahui, selain di Tarakan, Pemprov Kaltara juga membangun jalan lingkar di Kabupaten Bulungan. Yaiu di Tanjung Selor dan Pulau Bunyu. DI Tanjung Selor hingga 2019 sudah terbangun sepanjang 6 Km. Sedangkan di Pulau Bunyu telah terbangun sepanjang 3 Km. Tahun ini juga akan fokus untuk membangun jalan lingkar di wilayah Kabupaten Malinau dan Nunukan. Termasuk beberapa akses jalan di daerah perbatasan. “Untuk dukungan dana, akan kita usulkan lagi ke Kementerian PUPR. Dengan harapan, agar Jalan Lingkar yang ada di Kaltara dapat difasilitasi pembangunannya menggunakan DAK, sehingga dapat selesai lebih cepat,” tuntasnya.
Baca juga: Bertahap, Pembangunan Jalan Lingkar Bunyu Terus Dilanjutkan