Tarakan (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tarakan mengisolasi 3 pasien dengan status Orang Dalam Pemantauan (ODP) guna mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19).
"Tadi saya dapat laporan satu masuk lagi di isolasi dari Kabupaten Tana Tidung (KTT) jadi yang di isolasi 3 orang," kata Direktur RSUD Tarakan, M. Hasby di Tarakan, Rabu.
Dua orang sebelumnya masuk ruang isolasi pada hari Senin (16/3), dimana satu orang dari Toli - Toli saat naik kapal menuju Tarakan dan satu pasien lagi dari Jakarta.
"Pasien dari Toli - Toli saat tiba di Tarakan ada gejala demam dan batuk, sedangkan yang dari Jakarta mengalami demam," kata Hasby.
Namun yang menjadi masalah pasien dari Jakarta ini saat tiba di Tarakan bersama temannya, yang saat ini ke Pulau Sebatik.
"Kita sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan Nunukan untuk melakukan pengawasan," katanya.
Ketiga pasien tersebut akan menjalani isolasi selama 14 hari, sesuai dengan ketentuan WHO (World Health Organization), kemudiann dilakukan evaluasi.
"Saat ini ada dua tempat tidur, dan guna mengantisipasi tambahan yang diisolasi, kita siapkan skenario untuk siapkan satu rumah sakit khusus untuk pasien (COVID-19)," kata Hasby.
Baca juga: Lindungi diri dari Covid-19 dengan "Social distancing"
Baca juga: Gugus Tugas minta bersatu hadapi Covid-19
"Tadi saya dapat laporan satu masuk lagi di isolasi dari Kabupaten Tana Tidung (KTT) jadi yang di isolasi 3 orang," kata Direktur RSUD Tarakan, M. Hasby di Tarakan, Rabu.
Dua orang sebelumnya masuk ruang isolasi pada hari Senin (16/3), dimana satu orang dari Toli - Toli saat naik kapal menuju Tarakan dan satu pasien lagi dari Jakarta.
"Pasien dari Toli - Toli saat tiba di Tarakan ada gejala demam dan batuk, sedangkan yang dari Jakarta mengalami demam," kata Hasby.
Namun yang menjadi masalah pasien dari Jakarta ini saat tiba di Tarakan bersama temannya, yang saat ini ke Pulau Sebatik.
"Kita sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan Nunukan untuk melakukan pengawasan," katanya.
Ketiga pasien tersebut akan menjalani isolasi selama 14 hari, sesuai dengan ketentuan WHO (World Health Organization), kemudiann dilakukan evaluasi.
"Saat ini ada dua tempat tidur, dan guna mengantisipasi tambahan yang diisolasi, kita siapkan skenario untuk siapkan satu rumah sakit khusus untuk pasien (COVID-19)," kata Hasby.
Baca juga: Lindungi diri dari Covid-19 dengan "Social distancing"
Baca juga: Gugus Tugas minta bersatu hadapi Covid-19