Jakarta (ANTARA) - Google mengatakan bahwa pihaknya meluncurkan sebuah situs yang berfokus pada informasi tentang pedoman dan pengujian virus corona, di Amerika Serikat.
Dikutip dari Reuters, Minggu, alasan Google memilih Amerika Serikat adalah karena negara itu berupaya memperlambat penyebaran virus yang sangat menular.
Situs google.com/covid19 terdiri dari sumber daya dan tautan yang berfokus pada penyakit pernapasan yang disebabkan COVID-19, akan tersedia dalam lebih banyak bahasa dan negara dalam beberapa hari mendatang, kata Google dalam sebuah tulisan di blognya. bit.ly/2wq4f27
Kepala Eksekutif Google Sundar Pichai mengatakan dalam sebuah unggahan blog Minggu lalu bahwa raksasa teknologi itu bermitra dengan pemerintah AS untuk membuat situs khusus pada 16 Maret.
Namun, peluncuran itu ditunda karena pedoman lokal dan nasional berubah secara signifikan dari hari Minggu ke hari Senin, dan perusahaan telah mengatakan akan meluncurkan situsnya di akhir minggu ini.
Baca juga: Bosan di rumah terus? Coba jalan-jalan pakai Google Arts & Culture
Baca juga: Kiat tetap profesional saat WFH
Baca juga: Mengenal tokoh di Google Doodle, Dr Ignaz Semmelweis
Dikutip dari Reuters, Minggu, alasan Google memilih Amerika Serikat adalah karena negara itu berupaya memperlambat penyebaran virus yang sangat menular.
Situs google.com/covid19 terdiri dari sumber daya dan tautan yang berfokus pada penyakit pernapasan yang disebabkan COVID-19, akan tersedia dalam lebih banyak bahasa dan negara dalam beberapa hari mendatang, kata Google dalam sebuah tulisan di blognya. bit.ly/2wq4f27
Kepala Eksekutif Google Sundar Pichai mengatakan dalam sebuah unggahan blog Minggu lalu bahwa raksasa teknologi itu bermitra dengan pemerintah AS untuk membuat situs khusus pada 16 Maret.
Namun, peluncuran itu ditunda karena pedoman lokal dan nasional berubah secara signifikan dari hari Minggu ke hari Senin, dan perusahaan telah mengatakan akan meluncurkan situsnya di akhir minggu ini.
Baca juga: Bosan di rumah terus? Coba jalan-jalan pakai Google Arts & Culture
Baca juga: Kiat tetap profesional saat WFH
Baca juga: Mengenal tokoh di Google Doodle, Dr Ignaz Semmelweis
Penerjemah: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri