Tanjung Selor (ANTARA) - Salah satu proyek strategis nasional (PSN) di Kalimantan Utara (Kaltara) adalah Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi di Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan.
Proyek tersebut tidak terlepas atas usulan Gubernur Dr H Irianto Lambrie saat masih menjabat Penjabat (Pj) Gubernur kepada Presiden Joko Widodo di Mesrenbang Regional Kalimantan di Tarakan, pada 15 Desember 2014. “Saat itu Presiden Joko Widodo hadir langsung. Di sana, kita mulai mengusulkan beberapa proyek strategis di Kalimantan Utara yakni pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi. Sekarang sudah masuk Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional,” ujar Gubernur.
Pemprov Kaltara saat ini tengah menggarap jalan pendekat dari Ibukota Kalimantan Utara, Tanjun Selor menuju KIPI dan kawasan di sekitarnya. Gubernur Irianto Lambrie mengungkapkan, sejak tahun 2015 Pemprov mulai tahapan survei lokasi pembangunan jalan pendekat. “Kita bangun jalan baru. Harapannya bisa memangkas jarak tempuh ke sana. Kita bangun jalan lurus bebas hambatan atau free way,” ujarnya.
Gubernur mengiformasikan bahwasanya Pemprov Kaltara telah menggelontorkan anggaran Rp 137,9 miliar untuk membuka ruas jalan pendukung ke KIPI Tanah Kuning-Mangkupadi. Pembukaan ruas jalan baru ini ada beberapa segmen. “Mudah-mudahan progresnya cepat selesai dan beraspal,” ujarnya.
Segmen Tanjung Selor-Sajau saja panjangnya 26 kilometer. Sudah selesai dibuka 13,670 kilometer sejak tahun 2016-2019 dengan anggaran sebesar 13,39 miliar. “Sebagian sudah agregat,” imbuhnya. Kemudian segmen Sajau-Binai target dibuka 13,8 kilometer. Progres sudah terbuka 7,20 kilometer yang dikerjakan sejak 2015-2019 juga dengan anggaran Rp 87,5 miliar. Hasilnya sudah beragregat 800 meter.
Selanjutnya segmen Tanah Kuning-Mangkupadi sepanjang 11,652 kilometer pada APBD 2015 senilai Rp 4 miliar. Sepanjang 0,2 kilometer sudah dirigid. Berlanjut ke segmen Mangkupadi-Pindada sepanjang 4,616. Ouputnya 1.245 kilometer. Dikerjakan 2016-2019 dengan anggaran Rp 12,9 sudah terealisasi 1,2 kilometer. Sudah dalam tahap pembentukan badan jalan. Terakhir, segmen Pindada-Kampung Baru-Karang Tigau sepanjang 9,8 kilometer, sudah terealisasi 5,2 kilometer. Dikerjakan sejak 2016-2019 Rp 19,9 kilometer.
Gubernur mengatakan, hadirnya ruas jalan ini bakal membuat investor makin tertarik berinvestasi di KIPI Tanah Kuning. Ruas jalan ini juga akan memperlanct mobilitas barang dan manusia. “Waktu tempuh dari Tanjung Selor untuk sampai di Tanah Kuning pada kondisi jalan berkelok-kelok seperti sekarang, lebih dari 2 jam. Jika jalan bebas hambatan ini tuntas, waktu tempuhnya cuma 45 menit kurang lebih. Selai itu, juga memangkas jarak sekitar 50 kilometer saja, dari 70 kilometer eksisting saat ini,” ujarnya.
Gubernur juga berterimakasih kepada masyarakat yang telah merelakan lahannya terpakai untuk pembangunan ruas jalan bebas hambatan ini. “Saya kira masyarakat kita sudah sangat open minded. Mau bekerjasama dengan pemerintah untuk kemajuan pembangunan di daerah. Ini tentu hal yang sangat positif,” ujarnya. Untuk diketahui, target total panjang jalan yang dibangun pada lima segmen itu, sepanjang 55,918 kilometer.