Tarakan (ANTARA) - Juru bicara tim pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Kalimantan Utara nomor urut dua Dr. H. Irianto Lambrie dan H. Irwan Sabri, SE (IRAW), Ricky Valentino mengatakan bahwa bantuan yang diberikan belum tentu berhubungan dengan kampanye.
"Jadi kita bukan bansos sebenarnya, tapi lebih kepada sedekah saja. Karena kalau bantuan sosial kan itu program dan alamat dari pemerintah. Kalau dari tim IRAW, kami tidak pernah memberikan bansos," kata Ricky di Tanjung Selor, Senin (2/10).
Pihaknya mengikuti aturan Bawaslu, karena adanya aturan Bawaslu tidak boleh memberi diatas jumlah Rp50 ribu, sehingga kami memberikan tidak lebih dari itu.
Sejauh ini pihaknya cukup prihatin terhadap adanya salah satu paslon yang tertangkap basah membagikan amplop kepada masyarakat. Ia menerangkan, tidak seharus Paslon menggunakan uang untuk mengintervensi pilihan masyarakat
Hal tersebut terkait beredarnya video salah satu tim paslon pada media sosial yang terlihat membagikan amplop ke masyarakat. Menunjukan jika budaya politik uang masih tetap terjaga dalam demokrasi di Indonesia. Sehingga, bagi sebagian kalangan menganggap hal tersebut bukanlah hal baru dalam pesta demokrasi.
Menurutnya membagikan sesuatu merupakan hal yang belum tentu salah. Ia menjelaskan, membagikan sesuatu kepada masyarakat belum tentu berkaitan perihal kampanye.
Terkait sasaran bantuan, dia menjelaskan jika pihaknya memiliki tim dalam mendata warga yang dianggap membutuhkan bantuan.
Dengan hasil survei tersebutlah, pihaknya menargetkan masyarakat yang menjadi sasaran bantuan. Meski demikian, jika masyarakat menganggap hal tersebut bagian dari strategi kampanye, menurutnya hal tersebut kembali lagi kepada si penerima bantuan.
"Kami kan sudah punya data masyarakat yang kurang mampu, dan itu tidak salah kok dalam hal politik karena itukan sedekah tidak ada embel lain. Kalau dihubungkan dengan kampanye, sebenarnya dikembalikan lagi kepada penerima. Kalau kampanye kami tidak ada, kami hanya memberi dan menginformasikan siapa yang memberi. Selebihnya tidak ada pesan lagi," katanya.
"Jadi kita bukan bansos sebenarnya, tapi lebih kepada sedekah saja. Karena kalau bantuan sosial kan itu program dan alamat dari pemerintah. Kalau dari tim IRAW, kami tidak pernah memberikan bansos," kata Ricky di Tanjung Selor, Senin (2/10).
Pihaknya mengikuti aturan Bawaslu, karena adanya aturan Bawaslu tidak boleh memberi diatas jumlah Rp50 ribu, sehingga kami memberikan tidak lebih dari itu.
Sejauh ini pihaknya cukup prihatin terhadap adanya salah satu paslon yang tertangkap basah membagikan amplop kepada masyarakat. Ia menerangkan, tidak seharus Paslon menggunakan uang untuk mengintervensi pilihan masyarakat
Hal tersebut terkait beredarnya video salah satu tim paslon pada media sosial yang terlihat membagikan amplop ke masyarakat. Menunjukan jika budaya politik uang masih tetap terjaga dalam demokrasi di Indonesia. Sehingga, bagi sebagian kalangan menganggap hal tersebut bukanlah hal baru dalam pesta demokrasi.
Menurutnya membagikan sesuatu merupakan hal yang belum tentu salah. Ia menjelaskan, membagikan sesuatu kepada masyarakat belum tentu berkaitan perihal kampanye.
Terkait sasaran bantuan, dia menjelaskan jika pihaknya memiliki tim dalam mendata warga yang dianggap membutuhkan bantuan.
Dengan hasil survei tersebutlah, pihaknya menargetkan masyarakat yang menjadi sasaran bantuan. Meski demikian, jika masyarakat menganggap hal tersebut bagian dari strategi kampanye, menurutnya hal tersebut kembali lagi kepada si penerima bantuan.
"Kami kan sudah punya data masyarakat yang kurang mampu, dan itu tidak salah kok dalam hal politik karena itukan sedekah tidak ada embel lain. Kalau dihubungkan dengan kampanye, sebenarnya dikembalikan lagi kepada penerima. Kalau kampanye kami tidak ada, kami hanya memberi dan menginformasikan siapa yang memberi. Selebihnya tidak ada pesan lagi," katanya.
Pada pilgub ini ada tiga pasangan Cagub - Cawagub Kaltara nomor urut satu yakni H. Udin Hiangio - Dr. H. Undunsyah, MH, M.Si (U2OK), nomor urut dua yakni Dr. H. Irianto Lambrie - H. Irwan Sabri, SE (IRAW) dan nomor urut tiga yakni Drs. Zainal Arifin Paliwang, SH, M.Hum - Dr. Yansen Tipa Padan, M.Si (ZIYAP).
Baca juga: Zainal - Yansen Akan Tingkatkan Hasil Kelautan dan Perikanan
Baca juga: Warga Desa Mara Hilir Inginkan Perubahan dari Pasangan Udin - Undun