Nunukan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Nunukan, Kaltara mengakui adanya peningkatan signifikan jumlah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di daerahnya selama pandemi COVID-19, menandakan perekonomian masyarakat masih normal.
Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid di Nunukan, Jumat menyebutkan jumlah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) semakin bertambah selama pandemi COVID-19 ini.
Sebelumnya jumlah UMKM di daerahnya sebanyak 2.400 usaha, sekarang menjadi 13.000 usaha baik produksi maupun kuliner.
"Sesuai laporan dari Dinas Koperasi dan UMKM jumlah UMKM saat ini sudah berjumlah 13.000 usaha dibandingkan sebelum COVID-19 baru mencapai 2.400-an pelaku usaha," beber Laura.
Bertambahnya jumlah UMKM di Kabupaten Nunukan selama pandemi COVID-19 menandakan perekonomian tetap stabil dilihat dari animo pengunjung setiap cafe dan warung makan cukup tinggi.
Laura menilai pandemi COVID-19 inovasi dan kreatifitas masyarakat khususny pelaku usaha tetap tinggi demi menjaga perekonomian daerah.
Ia bersyukur atas tingginya animo masyarakat Kabupaten Nunukan untuk membangun ekonomi keluarga dengan UMKM ini di tengah-tengah pandemi COVID-19 ini.
Bupati Nunukan pun berharap pandemi COVID-19 ini segera berakhir di daerahnya dan pulih serta mengimbau masyarakat agar disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Salah seorang pelaku usaha kuliner di Kabupaten Nunukan Andi Fajrul di Nunukan, Jumat menilai tingginya minat masyarakat membuka usaha kuliner membuktikan perekonomian masih normal selama pandemi COVID-19 ini. Menurut owner 93 Cafe dan Resto ini, pandemi COVID-19 tidak menyurutkan animo masyarakat untuk menikmati bersantai di cafe kuliner.
Meskipun diakuinya, pemberlakuan pembatasan pengunjung dan jam pelayanan oleh Pemkab Nunukan melalui Surat Edaran Nomor 1 Tahun 2020 sangat mempengaruhi jumlah pengunjung dan jumlah pendapatan.
"Kalau saya lihat perekonomian Nunukan ini masih stabil meskipun pandemi COVID-19 dengan semakin tingginya animo masyarakat membuat usaha seperti cafe dan resto ini," ujar dia.
Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid di Nunukan, Jumat menyebutkan jumlah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) semakin bertambah selama pandemi COVID-19 ini.
Sebelumnya jumlah UMKM di daerahnya sebanyak 2.400 usaha, sekarang menjadi 13.000 usaha baik produksi maupun kuliner.
"Sesuai laporan dari Dinas Koperasi dan UMKM jumlah UMKM saat ini sudah berjumlah 13.000 usaha dibandingkan sebelum COVID-19 baru mencapai 2.400-an pelaku usaha," beber Laura.
Bertambahnya jumlah UMKM di Kabupaten Nunukan selama pandemi COVID-19 menandakan perekonomian tetap stabil dilihat dari animo pengunjung setiap cafe dan warung makan cukup tinggi.
Laura menilai pandemi COVID-19 inovasi dan kreatifitas masyarakat khususny pelaku usaha tetap tinggi demi menjaga perekonomian daerah.
Ia bersyukur atas tingginya animo masyarakat Kabupaten Nunukan untuk membangun ekonomi keluarga dengan UMKM ini di tengah-tengah pandemi COVID-19 ini.
Bupati Nunukan pun berharap pandemi COVID-19 ini segera berakhir di daerahnya dan pulih serta mengimbau masyarakat agar disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Salah seorang pelaku usaha kuliner di Kabupaten Nunukan Andi Fajrul di Nunukan, Jumat menilai tingginya minat masyarakat membuka usaha kuliner membuktikan perekonomian masih normal selama pandemi COVID-19 ini. Menurut owner 93 Cafe dan Resto ini, pandemi COVID-19 tidak menyurutkan animo masyarakat untuk menikmati bersantai di cafe kuliner.
Meskipun diakuinya, pemberlakuan pembatasan pengunjung dan jam pelayanan oleh Pemkab Nunukan melalui Surat Edaran Nomor 1 Tahun 2020 sangat mempengaruhi jumlah pengunjung dan jumlah pendapatan.
"Kalau saya lihat perekonomian Nunukan ini masih stabil meskipun pandemi COVID-19 dengan semakin tingginya animo masyarakat membuat usaha seperti cafe dan resto ini," ujar dia.