Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai _Tropical Cyclone Warning Center (TCWC)_ Jakarta mendeteksi adanya adanya 2 (dua) bibit siklon tropis, yaitu Bibit Siklon Tropis 90S di Samudra Hindia barat daya Sumatra dan Bibit Siklon Tropis 99S di Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (3/4).
Menurut laporan dari Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, intensitas kedua Bibit Siklon Tropis tersebut cenderung menguat dalam 24 jam ke depan dengan pergerakan menjauhi wilayah Indonesia.
“Cenderung menguat dalam 24 jam ke depan,” ungkap Guswanto melalui keterangan tertulis.
Kendati diprakirakan menjauhi wilayah Indonesia, secara tidak langsung keberadaan bibit siklon tersebut dapat berkontribusi cukup signifikan terhadap peningkatkan labilitas atmosfer dan pertumbuhan awan hujan di sebagian wilayah di Tanah Air.
BMKG deteksi bibit siklon tropis
Sehingga keberadaan bibit siklon tersebut dapat mendorong peningkatan kecepatan angin yang berdampak pada peningkatkan ketinggian gelombang di sebagian wilayah perairan Indonesia.
“Potensi gelombang tinggi lebih dari empat meter diprediksi terjadi di wilayah berikut Perairan barat Kep. Mentawai, Perairan Bengkulu, Perairan P. Enggano, Perairan Barat Lampung, Selat Sunda Bag. Barat dan Selatan, Perairan Selatan Banten, dan Samudra Hindia Barat Kep. Mentawai hingga Selatan Jawa Barat,” jelas Guswanto.
Lebih lanjut, dia juga memprakirakan adanya potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat-sangat lebat, angin kencang dan gelombang tinggi dalam periode sepekan ke depan di sebagian wilayah Indonesia.
Adapun wilayah yang berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat dalam sepekan ke depan meliputi wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung dan Sumatera Selatan.
Kemudian Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur.
Selanjutnya Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua.
Sedangkan untuk potensi hujan sangat lebat, BMKG memprakirakan hal itu dapat terjadi di wilayah meliputi Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: Angin kencang menumbangkan pepohonan di Tanjung Selor
Baca juga: Foto-foto keganasan angin puting beliung kemarin di Bulungan
Berikutnya untuk potensi angin kencang, wilayah yang diprediksi akan mengalaminya meliputi Lampung, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan.
Menyusul adanya informasi prakiraan cuaca dari BMKG tersebut, maka masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat-sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir, angin kencang, gelombang tinggi.
"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati,” kata Guswanto.
Dalam hal ini, seluruh pemangku kebijakan di daerah bersama masyarakat juga diharapkan dapat mempersiapkan segala hal yang dianggap perlu untuk mengantisipasi adanya dampak terhadap bencana hidrometeorologi yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan dan pohon tumbang.
Baca juga: 300 rumah rusak akibat angin puting beliung di Pontianak
Menurut laporan dari Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, intensitas kedua Bibit Siklon Tropis tersebut cenderung menguat dalam 24 jam ke depan dengan pergerakan menjauhi wilayah Indonesia.
“Cenderung menguat dalam 24 jam ke depan,” ungkap Guswanto melalui keterangan tertulis.
Kendati diprakirakan menjauhi wilayah Indonesia, secara tidak langsung keberadaan bibit siklon tersebut dapat berkontribusi cukup signifikan terhadap peningkatkan labilitas atmosfer dan pertumbuhan awan hujan di sebagian wilayah di Tanah Air.
Sehingga keberadaan bibit siklon tersebut dapat mendorong peningkatan kecepatan angin yang berdampak pada peningkatkan ketinggian gelombang di sebagian wilayah perairan Indonesia.
“Potensi gelombang tinggi lebih dari empat meter diprediksi terjadi di wilayah berikut Perairan barat Kep. Mentawai, Perairan Bengkulu, Perairan P. Enggano, Perairan Barat Lampung, Selat Sunda Bag. Barat dan Selatan, Perairan Selatan Banten, dan Samudra Hindia Barat Kep. Mentawai hingga Selatan Jawa Barat,” jelas Guswanto.
Lebih lanjut, dia juga memprakirakan adanya potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat-sangat lebat, angin kencang dan gelombang tinggi dalam periode sepekan ke depan di sebagian wilayah Indonesia.
Adapun wilayah yang berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat dalam sepekan ke depan meliputi wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung dan Sumatera Selatan.
Kemudian Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur.
Selanjutnya Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua.
Sedangkan untuk potensi hujan sangat lebat, BMKG memprakirakan hal itu dapat terjadi di wilayah meliputi Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: Angin kencang menumbangkan pepohonan di Tanjung Selor
Baca juga: Foto-foto keganasan angin puting beliung kemarin di Bulungan
Berikutnya untuk potensi angin kencang, wilayah yang diprediksi akan mengalaminya meliputi Lampung, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan.
Menyusul adanya informasi prakiraan cuaca dari BMKG tersebut, maka masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat-sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir, angin kencang, gelombang tinggi.
"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati,” kata Guswanto.
Dalam hal ini, seluruh pemangku kebijakan di daerah bersama masyarakat juga diharapkan dapat mempersiapkan segala hal yang dianggap perlu untuk mengantisipasi adanya dampak terhadap bencana hidrometeorologi yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan dan pohon tumbang.
Baca juga: 300 rumah rusak akibat angin puting beliung di Pontianak