Jakarta (ANTARA) - Gema takbir berkumandang mengiringi pelaksanaan Salat Jumat di Tenda Mesjid At Tabayyun Taman Villa Meruya, Jakarta Barat, Jumat (23/4) siang.
“Allahu Akbar, Allahu Akbar”, begitu pekik takbir yang dikumandangkan warga dengan memuji kebesaran Allah SWT sebagai luapan kegembiraannya.
Ada juga yang meneteskan airmata. “ Iya saya menangis saat adzan berkumandang. Sudah lama sekali kami menantikan momen itu, “ kata Erlangga salah satu warga TVM.
Momen ini memang bersejarah. Itulah salat Jumat pertama yang dilaksanakan warga Muslim di TVM sejak komplek perumahan itu berdiri lebih 25 tahun lalu. Salat Jumat berlangsung di Tenda Mesjid, di atas lahan Mesjid At Tabayyun yang sudah mendapat izin Pemprov DKI melalui SK Gubernur No 1021/2020.
Sudah tiga kali TVM berganti pengembang, namun tak satu jua yang membangun rumah ibadah sebagaimana menjadi kewajibannya. Lahan mereka memang sediakan, tapi tidak dibangun-bangun. Dan, sejak 5 tahun lalu semua lahan fasos dan fasum termasuk untuk lahan sarana ibadah di wilayah itu sudah dikembalikan ke Pemprov DKI.
Pembangunan mesjid sekarang atas prakarsa dan swadaya warga Muslim TVM. Itupun masih hadapi gangguan, yakni 12 warga yang menggugat itu di PTUN lantaran menganggap lahan seluas 1078 m2 adalah Ruang Terbuka Hijau ( RTH) yang tidak boleh ada bangunan.
Menarik menelusuri kisah ini. Sebelumnya, ada juga lahan RTH cukup luas pernah digugat warga yang sama karena pengembang akan membangun belasan rumah di situ. Tapi gugatan ini berujung damai, tidak sampai ke PTUN. Pengembang pun membangun sejumlah rumah bangunan mewah di situ.
Baca juga: Ketika hidayah menyapa ipar mantan PM Inggris
Bagaimana dengan warga? Warga yang memprotes mendapat kompensansi uang berikut bangunan kantor RW sekarang. Waktu itu sang pengacara Hartono juga ikut menggugat.
Kepada beberapa warga, Hartono selalu bangga mengklaim dialah pahlawan membangun kantor RW di atas lahan RTH
“ Iya, waktu rapat 3 November 2019 Hartono menceritakan begitu, “ kata Marah Sakti Siregar, Ketua Panitia Pembangunan Mesjid At Tabayyun membenarkan.
Imam dan Khatib Salat Jumat kemarin adalah KH Abdul Hakim, warga Meruya, pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI )Jakarta Barat. Sedangkan Muazin pertama yang mengumandangkan Adzan Jumat adalah Ustaz Saepul, karyawan Bamed Meruya.
Salat Jumat juga dihadiri oleh Tim dari Kementerian Agama Pusat dipimpin Firdaus ditugaskan memantau Tenda Mesjid. Juga para pimpinan sejumlah ormas Islam.
Pekik takbir Jumat siang, mengulang takbir yang sama saat pelaksanaan Salat Taraweh pertama Senin (12/4) malam. Muazin yang mengumandangkan adzan pertama pada saat itu adalah Pandi, petugas sekuriti TVM. Imam Salat Taraweh dan kultum oleh Ustaz Sanwani dari Kantor Urusan Agama ( KUA), Jakarta Barat.
Tambah karpet
Warga menyambut antusias salat Jumat kemarin. Jumlahnya melebihi kapasitas Tenda Mesjid yang memang sudah dibatasi hanya boleh diisi maksimal 50 %. Untuk menampung jamaah lainnya, Panitia terpaksa menggelar karpet di luar tenda.
Protokol kesehatan tetap diberlakukan secara ketat. Jamaah harus memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan memeriksa suhu badan dengan alat yang disediakan panitia.
Tiga sisi tenda dibuka/ digulung, hingga menciptakan pemandangan dan suasana seperti tenda-tenda di Padang Arafah.
Mesjid At Tabayyun Taman Villa Meruya
Ketua Panitia Pembangunan Mesjid At Tabayyun, Marah Sakti Siregar, menyambut gembira antusiasme warga mengikuti Salat Jumat. Ia mengumumkan mulai hari itu Salat Jumat selanjutnta akan rutin diselenggarakan.
Selain Salat Taraweh dan salat Fardhu, warga juga dipersilahkan memanfaatkan Tenda Mesjid untuk kegiatan sosial keagamaan. Seperti kuliah subuh tiap hari Minggu, dan lain sebagainya.
Kegiatan warga Sabtu (24/4) sore ini menjelang Maghrib di Tenda At Tabayyun adalah mendengarkan kuliah agama ( Kultum).
Pada momen itu tokoh masyarakat TVM, Suhanto Sastrosudarmo, akan menyerahkan santunan kepada seluruh anggota sekuriti dan tim kebersihan komplek.
(*Catatan Ilham Bintang)
Baca juga: Seberapa sering sarung, mukena dan sajadah harus dicuci saat Ramadhan?
Baca juga: Tren riasan natural jadi primadona saat Ramadhan dan Lebaran
“Allahu Akbar, Allahu Akbar”, begitu pekik takbir yang dikumandangkan warga dengan memuji kebesaran Allah SWT sebagai luapan kegembiraannya.
Ada juga yang meneteskan airmata. “ Iya saya menangis saat adzan berkumandang. Sudah lama sekali kami menantikan momen itu, “ kata Erlangga salah satu warga TVM.
Momen ini memang bersejarah. Itulah salat Jumat pertama yang dilaksanakan warga Muslim di TVM sejak komplek perumahan itu berdiri lebih 25 tahun lalu. Salat Jumat berlangsung di Tenda Mesjid, di atas lahan Mesjid At Tabayyun yang sudah mendapat izin Pemprov DKI melalui SK Gubernur No 1021/2020.
Sudah tiga kali TVM berganti pengembang, namun tak satu jua yang membangun rumah ibadah sebagaimana menjadi kewajibannya. Lahan mereka memang sediakan, tapi tidak dibangun-bangun. Dan, sejak 5 tahun lalu semua lahan fasos dan fasum termasuk untuk lahan sarana ibadah di wilayah itu sudah dikembalikan ke Pemprov DKI.
Pembangunan mesjid sekarang atas prakarsa dan swadaya warga Muslim TVM. Itupun masih hadapi gangguan, yakni 12 warga yang menggugat itu di PTUN lantaran menganggap lahan seluas 1078 m2 adalah Ruang Terbuka Hijau ( RTH) yang tidak boleh ada bangunan.
Menarik menelusuri kisah ini. Sebelumnya, ada juga lahan RTH cukup luas pernah digugat warga yang sama karena pengembang akan membangun belasan rumah di situ. Tapi gugatan ini berujung damai, tidak sampai ke PTUN. Pengembang pun membangun sejumlah rumah bangunan mewah di situ.
Baca juga: Ketika hidayah menyapa ipar mantan PM Inggris
Bagaimana dengan warga? Warga yang memprotes mendapat kompensansi uang berikut bangunan kantor RW sekarang. Waktu itu sang pengacara Hartono juga ikut menggugat.
Kepada beberapa warga, Hartono selalu bangga mengklaim dialah pahlawan membangun kantor RW di atas lahan RTH
“ Iya, waktu rapat 3 November 2019 Hartono menceritakan begitu, “ kata Marah Sakti Siregar, Ketua Panitia Pembangunan Mesjid At Tabayyun membenarkan.
Imam dan Khatib Salat Jumat kemarin adalah KH Abdul Hakim, warga Meruya, pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI )Jakarta Barat. Sedangkan Muazin pertama yang mengumandangkan Adzan Jumat adalah Ustaz Saepul, karyawan Bamed Meruya.
Salat Jumat juga dihadiri oleh Tim dari Kementerian Agama Pusat dipimpin Firdaus ditugaskan memantau Tenda Mesjid. Juga para pimpinan sejumlah ormas Islam.
Pekik takbir Jumat siang, mengulang takbir yang sama saat pelaksanaan Salat Taraweh pertama Senin (12/4) malam. Muazin yang mengumandangkan adzan pertama pada saat itu adalah Pandi, petugas sekuriti TVM. Imam Salat Taraweh dan kultum oleh Ustaz Sanwani dari Kantor Urusan Agama ( KUA), Jakarta Barat.
Tambah karpet
Warga menyambut antusias salat Jumat kemarin. Jumlahnya melebihi kapasitas Tenda Mesjid yang memang sudah dibatasi hanya boleh diisi maksimal 50 %. Untuk menampung jamaah lainnya, Panitia terpaksa menggelar karpet di luar tenda.
Protokol kesehatan tetap diberlakukan secara ketat. Jamaah harus memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan memeriksa suhu badan dengan alat yang disediakan panitia.
Tiga sisi tenda dibuka/ digulung, hingga menciptakan pemandangan dan suasana seperti tenda-tenda di Padang Arafah.
Ketua Panitia Pembangunan Mesjid At Tabayyun, Marah Sakti Siregar, menyambut gembira antusiasme warga mengikuti Salat Jumat. Ia mengumumkan mulai hari itu Salat Jumat selanjutnta akan rutin diselenggarakan.
Selain Salat Taraweh dan salat Fardhu, warga juga dipersilahkan memanfaatkan Tenda Mesjid untuk kegiatan sosial keagamaan. Seperti kuliah subuh tiap hari Minggu, dan lain sebagainya.
Kegiatan warga Sabtu (24/4) sore ini menjelang Maghrib di Tenda At Tabayyun adalah mendengarkan kuliah agama ( Kultum).
Pada momen itu tokoh masyarakat TVM, Suhanto Sastrosudarmo, akan menyerahkan santunan kepada seluruh anggota sekuriti dan tim kebersihan komplek.
(*Catatan Ilham Bintang)
Baca juga: Seberapa sering sarung, mukena dan sajadah harus dicuci saat Ramadhan?
Baca juga: Tren riasan natural jadi primadona saat Ramadhan dan Lebaran