Tarakan (ANTARA) - Harga beberapa bahan pangan di Tarakan menjelang hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah relatif normal dan tidak ada kenaikan yang signifikan.
"Harga juga relatif normal dan kalau dilihat secara rata-rata tidak terjadi kenaikan harga secara signifikan,” kata Wali Kota Tarakan, Khairul usai melakukan sidak di pasar tradisional Gusher Tarakan, Sabtu.
Pemantauan ini dilakukan bersama dengan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara, Yufrizal dan seluruh unsur Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kota Tarakan.
Dia melakukan pemantauan harga pasar dan ketersediaan bahan pangan. Dari hasil pemantauan, terlihat bahwa ketersediaan komoditas pangan di pasar dalam rangka menyambut lebaran ini mencukupi.
Khairul berharap, agar sampai dengan hari raya nanti, harga dan ketersediaan tetap dapat stabil sehingga tingkat inflasi pun dapat terus terkendali.
"Sidak ke pasar melihat fluktuasi harga tujuannya mencegah inflasi dan menjaga stabilitasi harga dan mengecek. Biasa kalau dekat - dekat begini (Idul Fitri, red) spekulan - spekulan banyak yang bermain," kata Wali Kota.
Bila kenaikannya bahan pangan karena stok kosong, biasanya Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kota Tarakan melakukan intervensi dengan mendatangkan bahan pangannya, sehingga pada hari H harganya stabil.
"Stok masih banyak, kalau kita lihat bawang merah, bawang putih terus cabai untuk saat ini masih mencukupi. Kalau kemarin penyumbang inflasi adalah ikan bandeng dan ayam saat ini stoknya cukup terjamin," katanya.
Sementara itu, Sartika salah satu penjual ayam potong di pasar Gusher mengatakan harga ayam satu kilonya antara Rp40 ribu sampai Rp45 ribu.
"Sampai saat ini harga perkilonya masih normal seperti biasa, kalau pembeli banyak harganya bisa naik," kata Sartika.
Sedangkan Mia salah satu penjual daging sapi mengatakan untuk harga daging perkilonya sekitar Rp130 ribu sampai Rp140 ribu dan belum ada kenaikan.
Baca juga: Harga bawang merah terus melonjak di Nunukan
"Harga juga relatif normal dan kalau dilihat secara rata-rata tidak terjadi kenaikan harga secara signifikan,” kata Wali Kota Tarakan, Khairul usai melakukan sidak di pasar tradisional Gusher Tarakan, Sabtu.
Pemantauan ini dilakukan bersama dengan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara, Yufrizal dan seluruh unsur Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kota Tarakan.
Dia melakukan pemantauan harga pasar dan ketersediaan bahan pangan. Dari hasil pemantauan, terlihat bahwa ketersediaan komoditas pangan di pasar dalam rangka menyambut lebaran ini mencukupi.
Khairul berharap, agar sampai dengan hari raya nanti, harga dan ketersediaan tetap dapat stabil sehingga tingkat inflasi pun dapat terus terkendali.
"Sidak ke pasar melihat fluktuasi harga tujuannya mencegah inflasi dan menjaga stabilitasi harga dan mengecek. Biasa kalau dekat - dekat begini (Idul Fitri, red) spekulan - spekulan banyak yang bermain," kata Wali Kota.
Bila kenaikannya bahan pangan karena stok kosong, biasanya Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kota Tarakan melakukan intervensi dengan mendatangkan bahan pangannya, sehingga pada hari H harganya stabil.
"Stok masih banyak, kalau kita lihat bawang merah, bawang putih terus cabai untuk saat ini masih mencukupi. Kalau kemarin penyumbang inflasi adalah ikan bandeng dan ayam saat ini stoknya cukup terjamin," katanya.
Sementara itu, Sartika salah satu penjual ayam potong di pasar Gusher mengatakan harga ayam satu kilonya antara Rp40 ribu sampai Rp45 ribu.
"Sampai saat ini harga perkilonya masih normal seperti biasa, kalau pembeli banyak harganya bisa naik," kata Sartika.
Sedangkan Mia salah satu penjual daging sapi mengatakan untuk harga daging perkilonya sekitar Rp130 ribu sampai Rp140 ribu dan belum ada kenaikan.
Baca juga: Harga bawang merah terus melonjak di Nunukan