Nunukan (ANTARA) - Kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan, Kaltara masih menggantungkan diri dari pasokan dari luar negeri dan daerah lain di Indonesia seperti Sulsel dan Surabaya, Jatim.
Guna mengurangi ketergantungan produk dari daerah lain, maka Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Nunukan, Masniadi di Nunukan, Senin mengajak petani di daerahnya lebih inovatif dalam menjaga produksi ketahanan pangan.
"Kami sebenarnya selalu mengajak petani-petani kita di Nunukan ini supaya berinovasi dalam menjaga kebutuhan pokok sehari-hari supaya tidak bergantung lagi pasokan dari luar," ujar dia.
Ia akui kebutuhan pokok masyarakat di daerahnya baru sekira 39 persen yang bisa dipenuhi produk lokal setempat. Selebihnya, masih mengharapkan pasokan dari Sulsel dan Jatim maupun Malaysia.
Sehubungan dengan minimnya produksi lokal, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan setempat terus berupaya meningkatkan produksi pangan khususnya beras dan sayur mayur.
Hanya saja, Masniadi katakan, masyarakat yang berkecimpung dalam sektor pertanian seringkali beralih profesi ke sektor perikanan setiap interval waktu musim tanam dan panen. Kebanyakan, masyarakat Kabupaten Nunukan lebih menekuni sektor perikanan rumput laut untuk kebutuhan jangka pendek keluarganya.
Namun dia mengakui terus mendorong petani di daerahnya melakukan inovasi dengan terus melakukan aktivitas yang dapat menghasilkan produksi pangan misalnya ubi kayu, cabai dan sayur mayur.
Guna mengurangi ketergantungan produk dari daerah lain, maka Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Nunukan, Masniadi di Nunukan, Senin mengajak petani di daerahnya lebih inovatif dalam menjaga produksi ketahanan pangan.
"Kami sebenarnya selalu mengajak petani-petani kita di Nunukan ini supaya berinovasi dalam menjaga kebutuhan pokok sehari-hari supaya tidak bergantung lagi pasokan dari luar," ujar dia.
Ia akui kebutuhan pokok masyarakat di daerahnya baru sekira 39 persen yang bisa dipenuhi produk lokal setempat. Selebihnya, masih mengharapkan pasokan dari Sulsel dan Jatim maupun Malaysia.
Sehubungan dengan minimnya produksi lokal, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan setempat terus berupaya meningkatkan produksi pangan khususnya beras dan sayur mayur.
Hanya saja, Masniadi katakan, masyarakat yang berkecimpung dalam sektor pertanian seringkali beralih profesi ke sektor perikanan setiap interval waktu musim tanam dan panen. Kebanyakan, masyarakat Kabupaten Nunukan lebih menekuni sektor perikanan rumput laut untuk kebutuhan jangka pendek keluarganya.
Namun dia mengakui terus mendorong petani di daerahnya melakukan inovasi dengan terus melakukan aktivitas yang dapat menghasilkan produksi pangan misalnya ubi kayu, cabai dan sayur mayur.