Tanjung Selor (ANTARA) - Ada 700 orang sakit jiwa di Kaltara, pembangunan RSJ belum disetujui pusat
Kementerian Kesehatan belum menyetujui usulan pembangunan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di Kalimantan Utara 2022, padahal ada sekitar 700 orang sakit jiwa.
"Kemenkes nilai RSJ Kaltara belum prioritas sehingga usulan kita belum disetujui untuk membangun RSJ pada 2022," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara Usman di Tanjung Selor, Rabu.
Ia mengatakan, dua provinsi yang diprioritaskan, yakni Sulawesi Utara dan Kepulauan Riau.
Salah satu alasan penolakan tersebut, menurut Usman karena keterbatasan anggaran negara.
“Informasi dari Kementerian Kesehatan, usulan rumah sakit jiwa untuk Kaltara masih dipending. Masih ada prioritas lain yaitu penanganan kesehatan jantung di seluruh Indonesia,” kata Usman.
Selain itu, anggaran pusat juga belum bisa mengakomodasi seluruh usulan prioritas rumah sakit jiwa dan penanganan kesehatan lainnya.
“Kami akan usulkan kembali tahun depan. Sebenarnya RSJ menjadi prioritas kita di Kaltara. Apalagi, masih banyak pasien yang belum mendapatkan penanganan dan perawatan medis,” jelasnya.
Pihaknya tetap optimistis bisa diakomodasi. Untuk itu Dinkes Kaltara tetap mengusulkan. Apalagi, angka pasien penyakit jiwa di Kaltara cukup tinggi. Jumlahnya, mencapai 700 orang. Setiap tahunnya bisa bertambah.
“Perawatan untuk penyakit jiwa ini cukup lama. Banyak tahapan yang harus dijalani dalam menyembuhkan pasien. Selain itu, untuk membangun rumah sakit jiwa, dibutuhkan anggaran sebesar Rp200 miliar,” jelasnya.
Anggaran itu termasuk pembangunan fisik dan fasilitas kesehatan yang memadai. Selain itu, saat ini perawatan dilakukan di Rumah Sakit Kota Tarakan.
"Dan memiliki bangsal sendiri. Namun sudah overload atau penuh,” ujarnya.
Dijelaskannya, selain anggaran sebesar Rp200 miliar juga dibutuhkan lahan seluas 7 hektare untuk membangun RSJ. Meski begitu, pihaknya belum tahu RSJ tipe apa yang dibangun nantinya.
“Saat ini, kita juga masih mencari lokasi yang tepat untuk dibangunkan RSJ. Rencananya, RSJ berada di Tanjung Selor,” pungkasnya.
Baca juga: MUI: polisi jangan mudah percaya alasan gila penikam Ali Jaber
Baca juga: Hoaks video gangguan jiwa kecanduan game "online"
Baca juga: Awas, sakit Jiwa akibat ponsel meningkat
Kementerian Kesehatan belum menyetujui usulan pembangunan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di Kalimantan Utara 2022, padahal ada sekitar 700 orang sakit jiwa.
"Kemenkes nilai RSJ Kaltara belum prioritas sehingga usulan kita belum disetujui untuk membangun RSJ pada 2022," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara Usman di Tanjung Selor, Rabu.
Ia mengatakan, dua provinsi yang diprioritaskan, yakni Sulawesi Utara dan Kepulauan Riau.
Salah satu alasan penolakan tersebut, menurut Usman karena keterbatasan anggaran negara.
“Informasi dari Kementerian Kesehatan, usulan rumah sakit jiwa untuk Kaltara masih dipending. Masih ada prioritas lain yaitu penanganan kesehatan jantung di seluruh Indonesia,” kata Usman.
Selain itu, anggaran pusat juga belum bisa mengakomodasi seluruh usulan prioritas rumah sakit jiwa dan penanganan kesehatan lainnya.
“Kami akan usulkan kembali tahun depan. Sebenarnya RSJ menjadi prioritas kita di Kaltara. Apalagi, masih banyak pasien yang belum mendapatkan penanganan dan perawatan medis,” jelasnya.
Pihaknya tetap optimistis bisa diakomodasi. Untuk itu Dinkes Kaltara tetap mengusulkan. Apalagi, angka pasien penyakit jiwa di Kaltara cukup tinggi. Jumlahnya, mencapai 700 orang. Setiap tahunnya bisa bertambah.
“Perawatan untuk penyakit jiwa ini cukup lama. Banyak tahapan yang harus dijalani dalam menyembuhkan pasien. Selain itu, untuk membangun rumah sakit jiwa, dibutuhkan anggaran sebesar Rp200 miliar,” jelasnya.
Anggaran itu termasuk pembangunan fisik dan fasilitas kesehatan yang memadai. Selain itu, saat ini perawatan dilakukan di Rumah Sakit Kota Tarakan.
"Dan memiliki bangsal sendiri. Namun sudah overload atau penuh,” ujarnya.
Dijelaskannya, selain anggaran sebesar Rp200 miliar juga dibutuhkan lahan seluas 7 hektare untuk membangun RSJ. Meski begitu, pihaknya belum tahu RSJ tipe apa yang dibangun nantinya.
“Saat ini, kita juga masih mencari lokasi yang tepat untuk dibangunkan RSJ. Rencananya, RSJ berada di Tanjung Selor,” pungkasnya.
Baca juga: MUI: polisi jangan mudah percaya alasan gila penikam Ali Jaber
Baca juga: Hoaks video gangguan jiwa kecanduan game "online"
Baca juga: Awas, sakit Jiwa akibat ponsel meningkat