Palembang (ANTARA) - Banjir membuat bagian jalan tergenang setinggi 60 cm sehingga menyebabkan kemacetan lalu lintas kendaraan di bagian dalam Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Kamis.

Kemacetan lalu lintas kendaraan antara lain terjadi mulai dari Jalan R Soekamto di depan PTC Mall dan Hotel Harper sampai ke Jalan Basuki Rahmat, Simpang Lampu Merah Angkatan 66.

Jalan-jalan yang berada di sekitar kedua jalan tersebut juga macet. 

Kemacetan lalu lintas kendaraan di antaranya terjadi di ruas Jalan Rawa Sari, Jalan Seduduk Putih, Jalan Letjen Simanjuntak, Jalan Sekip, dan Jalan KH Zainal Abidin Fikri karena pengendara berusaha menghindari banjir.

Menurut Ashari (20), warga yang tinggal di kawasan Jalan R Soekamto, jalanan mulai tergenang sekitar pukul 06.00 WIB sampai pukul 10.27 WIB genangan belum surut.

Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Besar Palembang Kompol Rendy mengatakan bahwa kepolisian sudah mengerahkan personel untuk mengatasi kemacetan lalu lintas kendaraan di jalan-jalan yang tergenang.

"Saya dan personel masih di lokasi mengatur lalu lintas, ada beberapa petugas BBWS, PUPR, Dinas Kebersihan yang diterjunkan ke sana, sabar ya," kata Rendy.

Dia menghimbau warga untuk sementara tidak melalui ruas jalan R Soekamto-Basuki Rahmat dan memilih jalan alternatif seperti Jalan Veteran atau Jendral Sudirman.

Luapan air anak Sungai Musi menggenangi setidaknya 400 meter bagian ruas Jalan R Soekamto-Jalan Basuki Rahmat di depan Hotel Harper.

Satu SPBU Pertamina, satu SPBG Pertamina, area perkantoran, dan permukiman warga juga tergenang akibat banjir.

Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII mengoperasikan dua mesin pompa portabel untuk menyedot air di daerah-daerah yang tergenang dan mengalirkannya ke saluran pembuangan.

Banjir di Aceh. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara menyatakan belasan desa dari tiga kecamatan di kabupaten tersebut dilanda banjir akibat hujan sejak sehari terakhir.

"Hingga saat ini, kami mencatat ada 19 desa yang dilanda banjir. Warga sejumlah desa terdampak banjir juga sudah ada yang mengungsi," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Aceh Utara Mulyadi di Aceh Utara, Rabu.

Ia mengatakan ketinggian banjir di belasan desar tersebut berkisar setengah hingga satu meter.

Adapun desa yang dilanda banjir tersebut yakni di Kecamatan Lhoksukon sebanyak enam desa, yakni Desa Meucat, Desa Buloh LT, Meunasah Rayeuk, Meunasah Kumbang, Rawa, dan Meunasah Manyang



Kecamatan Matang Kuli dengan 12 desa, yakni Desa Pante Pirak, Desa Siren, Desa Leubok Pirak, Desa Menye Pirak, Desa Tanjong Haji Muda, Desa Beuringen Pirak, Desa Ceubrek Pirak.

Berikutnya, Desa Lawang Pirak, Desa Alue Toe, Desa Hagu, Desa Punti Matang Kuli, dan Desa Tumpok Barat. Serta Kecamatan Pirak Timu hanya satu desa, yakni Desa Beurancan Rata.

"Untuk Kecamatan Lhoksukon, warga yang mengungsi mencapai 2.661 jiwa atau 663 kepala keluarga. Sedangkan pengungsian di Kecamatan Matang Kuli dan Kecamatan Pirak Timu masih dalam pendataan," kata Mulyadi.

Saat ini, kata Mulyadi, petugas terus melakukan pendataan terhadap korban banjir dan menyalurkan bantuan masa panik serta memantau situasi dan kondisi lokasi banjir.

Menurut Mulyadi, banjir tersebut selain karena hujan deras juga disebabkan meluapnya air aliran Krueng (sungai) Keuruto dan Krueng Pirak. Luapan air sungai juga merendam lahan pertanian masyarakat.

"Selain merendam pemukiman penduduk, banjir juga merendam ratusan hektare sawah. Sawah yang direndam banjir tersebut juga terancam gagal panen," kata Mulyadi.

Mulyadi mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah aliran Krueng Keureto dan Krueng Pirak tetap waspada karena intensitas hujan di wilayah pegunungan di Kabupaten Aceh Utara masih tinggi.

"Curah hujan dalam beberapa hari ini meningkat, masyarakat diharapkan tetap waspada. Tim BPBD terus memantau wilayah rawan banjir serta mempersiapkan penanganan tanggap darurat ketika banjir," kata Mulyadi.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Banjir menyebabkan kemacetan lalu lintas kendaraan di Palembang

Pewarta : Muhammad Riezko Bima Elko
Editor : Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2024