Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta para pemain muda tim nasional U-20 Indonesia agar tidak patah semangat karena masih banyak kesempatan untuk berlaga di kejuaraan internasional lainnya seperti SEA Games, Asian Games, AFF atau Olimpiade.
“U-20 ini karena masih muda masih memiliki kesempatan. Bisa main di SEA Games, bisa main di Asian Games, bisa main di AFF, masih bisa main di Olimpiade 2024, saya kira kesempatan itu masih panjang,” kata Jokowi pada konferensi pers setelah bertemu dengan para pemain timnas U-20 di GBK, Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Jokowi didampingi Erick Thohir temui pemain Timnas U-20 di Stadion GBK
Kedatangan Jokowi ke Kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Sabtu sore ini untuk memberikan semangat kepada para pemain muda timnas U-20 Indonesia setelah Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah PIala Dunia U-20 2023. Pencabutan status itu membuat Indonesia tak berhak tampil di Piala Dunia U-20 karena gagal memperoleh tiket via jalur kualifikasi reguler setelah tak mampu mencapai empat besar Piala Asia U-20 Tahun 2023.
“Hari ini saya hadir di Gelora Bung Karno untuk memberikan semangat kepada tim U-20, untuk agar mereka tidak larut terus dalam kekecewaan dan kesedihan,” kata Jokowi.
Jokowi menyampaikan kepada para pemain timnas U-20 bahwa pemerintah ingin memiliki tim nasional yang dibangun dan dibina sejak awal sehingga tim tersebut memiliki kesiapan dan kualitas yang baik.
Dia menekankan bahwa kesempatan untuk para pemain timnas U-20 masih banyak.
“Saya sampaikan kepada mereka jangan patah semangat,” kata dia.
FIFA memutuskan mencoret Indonesia dari status tuan rumah Piala Dunia U-20 Tahun 2023 pada Rabu (29/3) malam karena alasan "kondisi terkini” di Indonesia.
Sebelum FIFA mengambil keputusan itu, di Tanah Air muncul gelombang penolakan dari berbagai pihak, termasuk sejumlah kepala daerah, terhadap kedatangan Timnas Israel untuk berlaga di Piala Dunia U-20 Tahun 2023.
Presiden Jokowi telah memerintahkan Erick Thohir untuk bernegosiasi kembali dengan FIFA agar Indonesia tidak diberi sanksi setelah pencabutan status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Jokowi juga meminta Erick Thohir untuk segera menyelesaikan cetak biru transformasi sepak bola nasional dan menyampaikan kepada FIFA sebagai komitmen keseriusan membenahi sepak bola nasional.
“Berkomunikasi terus dengan FIFA, baik dengan presiden FIFA maupun dengan council agar kita tidak diberikan sanksi oleh FIFA, dan mungkin dalam bulan-bulan ini saya harapkan nanti Ketua Umum PSSI Erick Thohir bisa terbang lagi ke Zurich untuk menyampaikan hal yang tadi saya sampaikan,” kata Jokowi.
Baca juga: Politik kemarin, polemik Piala Dunia U-20 hingga persiapan Pemilu
Baca juga: Erick sebut surat FIFA ke Jokowi bicarakan soal standardisasi keamanan
Baca juga: Kapolri minta kapolda baru kawal kebijakan Presiden Jokowi
“U-20 ini karena masih muda masih memiliki kesempatan. Bisa main di SEA Games, bisa main di Asian Games, bisa main di AFF, masih bisa main di Olimpiade 2024, saya kira kesempatan itu masih panjang,” kata Jokowi pada konferensi pers setelah bertemu dengan para pemain timnas U-20 di GBK, Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Jokowi didampingi Erick Thohir temui pemain Timnas U-20 di Stadion GBK
Kedatangan Jokowi ke Kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Sabtu sore ini untuk memberikan semangat kepada para pemain muda timnas U-20 Indonesia setelah Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah PIala Dunia U-20 2023. Pencabutan status itu membuat Indonesia tak berhak tampil di Piala Dunia U-20 karena gagal memperoleh tiket via jalur kualifikasi reguler setelah tak mampu mencapai empat besar Piala Asia U-20 Tahun 2023.
“Hari ini saya hadir di Gelora Bung Karno untuk memberikan semangat kepada tim U-20, untuk agar mereka tidak larut terus dalam kekecewaan dan kesedihan,” kata Jokowi.
Jokowi menyampaikan kepada para pemain timnas U-20 bahwa pemerintah ingin memiliki tim nasional yang dibangun dan dibina sejak awal sehingga tim tersebut memiliki kesiapan dan kualitas yang baik.
Dia menekankan bahwa kesempatan untuk para pemain timnas U-20 masih banyak.
“Saya sampaikan kepada mereka jangan patah semangat,” kata dia.
FIFA memutuskan mencoret Indonesia dari status tuan rumah Piala Dunia U-20 Tahun 2023 pada Rabu (29/3) malam karena alasan "kondisi terkini” di Indonesia.
Sebelum FIFA mengambil keputusan itu, di Tanah Air muncul gelombang penolakan dari berbagai pihak, termasuk sejumlah kepala daerah, terhadap kedatangan Timnas Israel untuk berlaga di Piala Dunia U-20 Tahun 2023.
Presiden Jokowi telah memerintahkan Erick Thohir untuk bernegosiasi kembali dengan FIFA agar Indonesia tidak diberi sanksi setelah pencabutan status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Jokowi juga meminta Erick Thohir untuk segera menyelesaikan cetak biru transformasi sepak bola nasional dan menyampaikan kepada FIFA sebagai komitmen keseriusan membenahi sepak bola nasional.
“Berkomunikasi terus dengan FIFA, baik dengan presiden FIFA maupun dengan council agar kita tidak diberikan sanksi oleh FIFA, dan mungkin dalam bulan-bulan ini saya harapkan nanti Ketua Umum PSSI Erick Thohir bisa terbang lagi ke Zurich untuk menyampaikan hal yang tadi saya sampaikan,” kata Jokowi.
Baca juga: Politik kemarin, polemik Piala Dunia U-20 hingga persiapan Pemilu
Baca juga: Erick sebut surat FIFA ke Jokowi bicarakan soal standardisasi keamanan
Baca juga: Kapolri minta kapolda baru kawal kebijakan Presiden Jokowi
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Tasrief Tarmizi