Tanjung Selor (ANTARA) - Bupati Nunukan meminta pelaku UMKM (usaha mikro kecil dan menengah)menyerap ilmu wirausaha sebanyak-banyaknya pada pelatihan Perwakilan Kementerian Keuangan RI Provinsi Kaltara guna mendukung perekonomian perbatasan.
“Gali ilmu sebanyak-banyaknya dari Kementerian Keuangan untuk diterapkan dalam mengelola dan menjalankan usaha,, khususnya guna mendukung perekonomian perbatasan sehingga mampu mengimbangi kemajuan dari negara jiran,” kata Bupati Nunukan Asmin Laura di Nunukan, Rabu.
Untuk diketahui, kegiatan pelatihan dan Bazar UMKM yang diselenggarakan Perwakilan Kementerian Keuangan RI Provinsi Kalimantan Utara di di aula Kantor Pelayanan Pajak Negara (KPPN) Nunukan, pekan ini.
Bupati Asmin Laura menyampaikan harapannya agar pelaku UMKM belajar tentang berbagai hal terkait pengembangan UMKM seperti manajemen keuangan yang efisien, promosi yang efektif, digitalisasi, perizinan, dan lainnya.
Pelatihan, festival, dan bazar ini diharapkan pula menjadi wadah efektif mempromosikan produk-produk UMKM kepada masyarakat luas, termasuk mengimbangi kemajuan perekonomian negeri jiran, mengingat kondisi ekonomi Tawau Sabah Malaysia lebih berkembang ketimbang Nunukan.
Asmin Laura mengajak seluruh masyarakat memberikan dukungan untuk pelaku UMKM agar bisa naik kelas menjadi pengusaha besar yang memberi kontribusi terhadap peningkatan perekonomian daerah dan Negara.
"Beri dukungan agar UMKM kita terus belajar, mencoba, dan berinovasi karena kalau bukan kita siapa lagi yang akan peduli dengan nasib UMKM di Nunukan,” ujarnya.
Untuk diketahui pula, kegiatan ini digelar untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya, memfasilitasi kebutuhan akses permodalan, meningkatkan daya saing, serta meningkatkan pemasaran produk UMKM melalui berbagai jaringan seperti bazar, kedai lelang, dan ekspor.
Sebelumnya, Bupati Nunukan juga menyebut ribuan produk UMKM telah tersedia di situs E-Katalog lokal, sebagai pembuktian Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
"Jumlah yang tayang di E-Katalog lokal sebanyak 1.905 produk, dan 162 penyedia dari 29 etalase," ujar Asmin Laura.
Produk penyedia lokal Nunukan cukup beragam, seperti makanan ringan, suvenir, hasil pertanian berupa benih.
Kepala Bagian Pengadaan Barang/Jasa Setda Nunukan, Sudarmin merinci produk terbanyak yang tampil di E-Katalog yakni alat tulis kantor.
Selain itu terdapat 739 produk dengan 22 penyedia. Selain itu bahan pokok 197 produk dengan 8 penyedia. Selanjutnya, belanja media pemerintah sebanyak 134 produk dengan 46 penyedia.
"Untuk makanan dan minuman sebanyak 113 produk dengan 25 penyedia. Produk peralatan elektronik perkantoran dan perlengkapan rumah tangga sebanyak 94 produk dan 9 penyedia," ujarnya.
Selain itu, produk percetakan, penggandaan dan penjilidan sebanyak 77 produk dengan 19 penyedia. Produk bahan dan alat kebersihan sebanyak 74 produk dengan 5 penyedia. Produk pakaian dinas dan kain tradisional 46 produk dengan 4 penyedia.
"Bahan material ada 25 produk dengan 2 penyedia. Pemeliharaan alat kantor, rumah tangga, alat kantor lainnya ada 19 produk dengan 2 penyedia. Akomodasi hotel 7 produk dengan 1 penyedia," bebernya.
Selain itu, ada beberapa etalase yang tidak diisi dengan produk. Seperti beton ready mix, aspal, servis kendaraan, beton precast, jasa pengelola sampah, benih tanam pangan, dan benih tanam perkebunan.
"Ada delapan etalase dengan beragam produk yang tidak memiliki produk dan penyedia. Sehingga, kita berharap kekosongan etalase tersebut dapat dimanfaatkan pelaku usaha," ujarnya.