Jakarta (ANTARA) - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk meraih kenaikan peringkat Internasional Jangka Panjang dan Jangka Pendek (International Long-Term Foreign & Local Currency Rating) pada level “BBB” dari yang sebelumnya “BBB-” yang ditetapkan oleh lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings.
Selain itu, Fitch Ratings juga menaikkan peringkat Nasional Jangka Panjang (National Long-Term Rating) untuk Bank Mandiri, dari yang semula “AA+(idn)” sejak tahun 2019 kini menjadi “AAA(idn)”.
“Perbaikan rating ini merupakan bentuk pengakuan atas membaiknya kondisi keuangan Bank Mandiri secara berkesinambungan,” kata Corporate Secretary Bank Mandiri Teuku Ali Usman melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.Ali mengatakan, peningkatan peringkat tersebut didasarkan pada hasil penilaian ulang lembaga pemeringkat atas kecenderungan dukungan pemerintah terhadap Bank Mandiri sebagai bank BUMN dengan aset terbesar dan bersifat krusial bagi sistem perbankan Indonesia.
Di samping itu, fundamental Bank Mandiri juga dinilai terus membaik dan secara relatif lebih positif jika dibandingkan bank-bank lain.
“Mereka melihat profil profitabilitas yang stabil dan sustain, kualitas aset yang terjaga dengan basis DPK yang sehat, serta struktur modal yang solid, juga menjadi faktor yang mendorong meningkatnya peringkat Bank Mandiri ini,” kata Ali.
Sebelumnya pada Januari 2024, lembaga pemeringkat Standard & Poor’s (S&P) juga meningkatkan peringkat Bank Mandiri dari yang sebelumnya “BBB-/Stable/A-3” menjadi “BBB/Stable/A-2”.
Dengan adanya kenaikan peringkat, Bank Mandiri diharapkan dapat menarik lebih banyak investor, baik equity investors maupun fixed-income investors. Di samping itu, diharapkan para investor semakin yakin terhadap keberlanjutan performa Bank Mandiri ke depannya.
Sepanjang kuartal pertama 2024, Bank Mandiri mencatatkan kinerja keuangan yang positif dengan pertumbuhan penyaluran kredit konsolidasi sebesar 19,1 persen YoY menjadi Rp1.435 triliun serta pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) konsolidasi sebesar 13 persen YoY menjadi Rp1.572 triliun.
Rasio non-performing loan (NPL) gross bank only juga terus terjaga hingga ke level 1,02 persen per Maret 2024, turun 68 basis poin (bps) dari periode yang sama di tahun lalu yang sebesar 1,7 persen.
Bank Mandiri prudent dan konservatif dalam menetapkan pencadangan kredit yang tercermin dari coverage ratio bank only di level 368 persen. Perbaikan dari sisi kualitas kredit tersebut juga tercermin dari biaya kredit atau cost of credit (CoC) yang terjaga di level rendah yakni 0,99 persen per akhir Maret 2024.
Inovasi digital Bank Mandiri turut mendukung kinerja positif perseroan, salah satunya aplikasi Livin’ by Mandiri yang pada kuartal I 2024 nilai transaksinya telah menembus Rp921 triliun atau tumbuh sebesar 27,4 persen YoY.
Menurut perseroan, Livin’ by Mandiri telah berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan non-bunga perseroan yang tercermin dari fee based income (FBI) Livin’ by Mandiri sebesar Rp557 miliar atau naik 25,5 persen YoY.
Sedangkan layanan wholesale digital melalui Kopra by Mandiri mengelola Rp4.773 triliun transaksi hingga kuartal I 2024, dengan pertumbuhan pengguna meningkat lebih dari dua kali lipat dalam satu tahun terakhir menjadi 200 ribu pengguna per akhir Maret 2024.
Baca juga: Bank Muamalat sediakan fitur beli hewan kurban
Baca juga: BI: Kebutuhan uang di Kaltara diperkirakan meningkat tiga persen