Jakarta (ANTARA) - Wakil presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla atau JK mengaku belum mengetahui adanya wacana duet Anies Baswedan dan Kaesang Pangarep dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta.
"Saya enggak tahu lagi, belum tahu," ujar JK yang juga merupakan politikus Partai Golkar saat ditemui usai acara HUT Ke-75 Theo Sambuaga dan Peluncuran Buku di Jakarta, Sabtu.
Terkait dengan Anies yang kembali maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta, JK berpendapat langkah tersebut merupakan hak Anies.
"Silakan saja, semua punya pilihan masing-masing," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menegaskan bahwa dirinya tidak akan berduet dengan Anies Baswedan untuk maju pada Pilkada Jakarta.
"Sekedar info aja ya buat teman-teman semua dan saya kira sudah tahu, Pak Anies sama saya 'kan beda," kata Kaesang saat ditemui di Kantor Muhammadiyah DKI Jakarta di Jakarta Pusat, Jumat (21/6).
Hal tersebut dikatakan Kaesang ketika menjawab pertanyaan wartawan soal wacana dirinya yang akan dipasangkan dengan Anies.
Sesaat setelah mengatakan hal tersebut, Kaesang langsung pergi meninggalkan awak media yang sudah menunggu di halaman Kantor Muhammadiyah DKI Jakarta.
Kaesang sendiri juga enggan menerangkan secara perinci apa rencana yang akan dilakukan dirinya dengan PSI dalam pertarungan pada Pilkada 2024.
Wacana duet Anies-Kaesang bermula dari Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (DPW PKB) DKI Jakarta yang membuka peluang menduetkan keduanya untuk maju pada Pilkada Jakarta pada bulan November 2024.
Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas, saat jumpa pers di Kantor DPW PKB DKI Jakarta, Rabu (12/6), mengungkapkan bahwa pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
"Kami terbuka dengan siapa pun, termasuk Mas Kaesang memang mau mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI untuk mendampingi Anies Baswedan," ujarnya.
Meski demikian, keputusan untuk menduetkan Anies dan Kaesang berada di tangan DPP PKB.
"Mudah-mudahan Anies-Kaesang," ujarnya.
Baca juga: Kaltara lakukan penguatan kearifan lokal cegah konflik sosial
Baca juga: Bawaslu sebut ada potensi gesekan di tahapan pilkada
"Saya enggak tahu lagi, belum tahu," ujar JK yang juga merupakan politikus Partai Golkar saat ditemui usai acara HUT Ke-75 Theo Sambuaga dan Peluncuran Buku di Jakarta, Sabtu.
Terkait dengan Anies yang kembali maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta, JK berpendapat langkah tersebut merupakan hak Anies.
"Silakan saja, semua punya pilihan masing-masing," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menegaskan bahwa dirinya tidak akan berduet dengan Anies Baswedan untuk maju pada Pilkada Jakarta.
"Sekedar info aja ya buat teman-teman semua dan saya kira sudah tahu, Pak Anies sama saya 'kan beda," kata Kaesang saat ditemui di Kantor Muhammadiyah DKI Jakarta di Jakarta Pusat, Jumat (21/6).
Hal tersebut dikatakan Kaesang ketika menjawab pertanyaan wartawan soal wacana dirinya yang akan dipasangkan dengan Anies.
Sesaat setelah mengatakan hal tersebut, Kaesang langsung pergi meninggalkan awak media yang sudah menunggu di halaman Kantor Muhammadiyah DKI Jakarta.
Kaesang sendiri juga enggan menerangkan secara perinci apa rencana yang akan dilakukan dirinya dengan PSI dalam pertarungan pada Pilkada 2024.
Wacana duet Anies-Kaesang bermula dari Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (DPW PKB) DKI Jakarta yang membuka peluang menduetkan keduanya untuk maju pada Pilkada Jakarta pada bulan November 2024.
Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas, saat jumpa pers di Kantor DPW PKB DKI Jakarta, Rabu (12/6), mengungkapkan bahwa pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
"Kami terbuka dengan siapa pun, termasuk Mas Kaesang memang mau mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI untuk mendampingi Anies Baswedan," ujarnya.
Meski demikian, keputusan untuk menduetkan Anies dan Kaesang berada di tangan DPP PKB.
"Mudah-mudahan Anies-Kaesang," ujarnya.
Baca juga: Kaltara lakukan penguatan kearifan lokal cegah konflik sosial
Baca juga: Bawaslu sebut ada potensi gesekan di tahapan pilkada