Tarakan (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Zainal Arifin Paliwang
mengingatkan tentang pentingkan kearifan lokal dalam pendidikan karena hal itu bisa membentuk karakter anak, terutama memupuk rasa persatuan dan kesatuan.
“Tantangan ke depan semakin berat, namun jika kita bersama-sama berkolaborasi, tidak ada hal yang berat. Semua akan terasa mudah jika kita bekerja bersama,” kata Zainal di Nunukan, Selasa.
Hal itu disampaikan Gubernur Kaltara Zainal dalam kunjungan kerja melihat perkembangan dunia pendidikan di perbatasan.
Di era globalisasi yang bergerak cepat ini, Zainal menilai pendidikan karakter semakin penting, terutama dampak negatif dari pengaruh budaya barat yang serba bebas.
Padahal pada setiap daerah di Kaltara terdapat kearifan lokal yang dianggap sejalan dengan filsafat Pancasila, termasuk sila tentang persatuan bangsa.
Sehingga, katanya, pendidikan tidak hanya berfokus pada transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga pada pembentukan nilai-nilai dan karakter yang kuat sebagai pondasi penting bagi generasi penerus.
Menurutnya, selain kecerdasan intelektual, anak-anak juga harus dibekali integritas, disiplin, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap sesama.
“Pendidikan karakter adalah proses jangka panjang yang membutuhkan sinergi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Keberhasilan pendidikan karakter sangat bergantung pada kolaborasi dari ketiga pilar ini,” ujarnya.
Gubernur juga mengungkapkan peran pemerintah dalam merancang dan mengimplementasikan program-program yang mendukung penguatan karakter di sekolah-sekolah.
Ia menegaskan bahwa Pemprov Kaltara berkomitmen menjadikan pendidikan karakter sebagai prioritas utama dalam pembangunan pendidikan di daerahnya.
“Kami optimis kerja sama antara pemerintah, sekolah, keluarga, dan masyarakat akan mampu menaklukkan tantangan ini. Selain itu, kami melihat peluang besar untuk memanfaatkan kearifan lokal dan nilai-nilai budaya yang masih kuat di Kalimantan Utara dalam pengembangan pendidikan karakter,” katanya.
mengingatkan tentang pentingkan kearifan lokal dalam pendidikan karena hal itu bisa membentuk karakter anak, terutama memupuk rasa persatuan dan kesatuan.
“Tantangan ke depan semakin berat, namun jika kita bersama-sama berkolaborasi, tidak ada hal yang berat. Semua akan terasa mudah jika kita bekerja bersama,” kata Zainal di Nunukan, Selasa.
Hal itu disampaikan Gubernur Kaltara Zainal dalam kunjungan kerja melihat perkembangan dunia pendidikan di perbatasan.
Di era globalisasi yang bergerak cepat ini, Zainal menilai pendidikan karakter semakin penting, terutama dampak negatif dari pengaruh budaya barat yang serba bebas.
Padahal pada setiap daerah di Kaltara terdapat kearifan lokal yang dianggap sejalan dengan filsafat Pancasila, termasuk sila tentang persatuan bangsa.
Sehingga, katanya, pendidikan tidak hanya berfokus pada transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga pada pembentukan nilai-nilai dan karakter yang kuat sebagai pondasi penting bagi generasi penerus.
Menurutnya, selain kecerdasan intelektual, anak-anak juga harus dibekali integritas, disiplin, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap sesama.
“Pendidikan karakter adalah proses jangka panjang yang membutuhkan sinergi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Keberhasilan pendidikan karakter sangat bergantung pada kolaborasi dari ketiga pilar ini,” ujarnya.
Gubernur juga mengungkapkan peran pemerintah dalam merancang dan mengimplementasikan program-program yang mendukung penguatan karakter di sekolah-sekolah.
Ia menegaskan bahwa Pemprov Kaltara berkomitmen menjadikan pendidikan karakter sebagai prioritas utama dalam pembangunan pendidikan di daerahnya.
“Kami optimis kerja sama antara pemerintah, sekolah, keluarga, dan masyarakat akan mampu menaklukkan tantangan ini. Selain itu, kami melihat peluang besar untuk memanfaatkan kearifan lokal dan nilai-nilai budaya yang masih kuat di Kalimantan Utara dalam pengembangan pendidikan karakter,” katanya.