Imbau Jaga Kerukunan Umat

id ,

Imbau Jaga Kerukunan Umat

ARAHAN: Asisten II Bidang Bidang Ekonomi dan Pembangunan,Syaiful Herman Syaiful Herman membuka sambutannya, Kamis (11/8) lalu di Gedung Bandiklat Bulungan. (dok humas)

Tanjung Selor (Antara News Kaltara) - Maraknya perpecahan yang diakibatkan oleh munculnya provokator yang menamai organisasi keagamaan membuat Forum Kerukunan Umat beragama (FKUB) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Pemerintah Provinsi Kaltara. kegiatan tersbeut difasilitasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kaltara, dan digelar di Gedung Badan Pendidikan dan Pelatihan (Bandiklat) Kabupaten Bulungan.

Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Syaiful Herman yang berkesempatan untuk membuka kegiatan mengaku sangat mengapresiasi kegiatan yang digagas FKUB. Ia menilai, peran dan fungsi FKUB dirasa sudah cukup kooperatif dan bersinergi dengan kebijakan pemerintah.

"Kaltara yang damai hingga pada hari ini, banyak terdapat andil dari rekan-rekan FKUB sekalian, terima kasih sudah sangat bijak dalam menanggapi isu-isu keagamaan yang ada," tutur Syaiful.

Isu keagamaan seperti Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) yang merebak beberapa waktu lalu di Kaltara, sangat cepat ditindaklanjuti. "Tidak ada tindak kekerasan yang terjadi saat kita menyikapi isu Gafatar hingga sampai proses akhir pengiriman para penganut aliran Gafatar tersebut ke daerah asal mereka," jelas Syaiful.

Lebih lanjut Syaiful menyampaikan bahwa kemajemukan agama dan etnis yang ada di Indonesia, khususnya Kaltara, jangan sampai menjadi hal yang memecah belah, namun sebaliknya, jadikan sebagai pembuktian bahwa keragaman agama dan suku akan menjadi pemersatu bangsa.

"Kunci persatuan dari keragaman tersebut ialah kerukunan dan toleransi, karenanya jaga kerukunan yang sudah ada dan jangan sampai mudah terprovokasi," ujarnya.

Mengakhiri sambutannya, syaiful berpesan agar rakor yang diselenggarakan saat itu jangan hanya sebagai acara seremonial saja, melainkan harus melahirkan gagasan yang cerdas dalam membina persatuan dan kesatuan umat beragama di Kaltara.

"Jalin komunikasi aktif dengan pemerintah daerah, diskusikan tantangan yang dihadapi dan lain sebagainya, sehingga kami tau apa yang dibutuhkan dan kebijakan apa yang akan diambil," tutupnya.