Jakarta (Antara News Kaltara) - Pemprov Kaltara khususnya Dinas PU dan
TR melakukan gerak cepat menyikapi amblesnya ruas jalan di km 45 poros Berau-Bulungan hingga terputus total, yang selama ini menjadi
urat nadi khususnya kegiatan ekonomi masyarakat.
Atas instruksi Gubernur Kalimantan Utara Dr H
Irianto Lambrie semua pihak bekerja keras dan dalam waktu 1x24 jam jalanan yang
ada sudah bisa dilewati kendaraan bermotor meskipun kondisinya serba terbatas.
Selain itu telah ditugaskan petugas pengatur lalu-lintas dan pemasangan
rambu-rambu peringatan serta menyiapkan alat berat beserta operatornya untuk
selalu bersiaga di lokasi kejadian longsor.
“Alhamdulillah berkat kerja keras, komunikasi dan
koordinasi yang baik dari semua pihak terutama yang bekerja di lapangan. Jalan
yang ambles dan terputus total sore kemarin sudah bisa dilewati kendaraan
dengan berat maksimal delapan ton secara bergiliran,â€ujar Irianto, Rabu
(19/10).
Irianto mengatakan berdasarkan informasi dari
Kepala Dinas PU dan TR Kaltara Dr Suheriyatna menyebutkan saat ini tengah
diupayakan pemasangan jembatan bailey sebagai penanganan darurat. Selain itu
komunikasi dan koordinasi terus dilakukan khususnya dengan Kementerian PU agar
darurat bencana bisa secepatnya dilakukan penanganan dan rehabilitasi secara
permanen. Dengan demikian masyarakat bisa cepat menggunakan fasilitas jalan
yang ada secara tenang dan aman.
“Surat secara resmi sudah saya teken tadi pagi
dan secepatnya akan diserahkan kepada Bapak Basuki Hadimuljono (Menteri PU dan
PR),â€tutur Irianto.
Irianto mengatakan permohonan penanganan segera
bukan hanya di km 45 yang ambles dan putus total saja. Sebab saat ini kondisi
cuaca yang cukup ektrem dan berakibat intensitas hujan yang tinggi di beberapa
daerah di Kaltara salah satunya di Kabupaten Bulungan mengakibatkan longsoran
dan calon longsor di beberapa titik pada ruas jalan nasional di perbatasan
Bulungan, Kaltara menuju Berau, Kaltim.
Berdasarkan hasil survei dan kunjungan ke
lapangan serta informasi dan komunikasi dengan para pengguna kendaraan yang
rutin melewati jalan tersebut. Selain di km 45, dimana badan jalan putus total
sepanjang hampir 25 meter dengan kedalaman longsor 15 meter. Juga terdapat
longsoran lain yaitu di km 23 dari arah Tanjung Selor, dimana longsoran
mengakibatkan kerusakan separuh badan jalan sepanjang 35 meter dengan kedalaman
longsoran 15 meter.
“Selain itu di ruas jalan nasional km 18 dari
arah Tanjung Selor dimana tanah mengalami penurunan sehingga berpotensi
menimbulkan longsoran. Jika kondisi ini terus dibiarkan tentu akan berdampak
buruk bagi para pengguna jalan. Sebab jalanan yang ada cukup ramai, vital dan
satu-satunya akses darat yang di lalui kendaraan terutama yang mengangkut
kebutuhan pokok masyarakat,â€ujarnya.
Irianto berharap tim dari Kementerian PU dan PR
bisa segera ke lapangan sekaligus melakukan penanganan segera tanggap darurat
terhadap ruas jalan Bulungan menuju Berau agar bisa secepatnya dilewati secara
aman oleh pengguna jalan.
Berdasarkan identifikasi dan investigasi petugas
di lapangan, lanjut Irianto, estimasi dana yang dibutuhkan dan diusulkan kepada
Kementerian PU dan PR untuk tanggap darurat dan rehabilitasi jalan secara
permanen di tiga titik ruas jalan nasional tersebut sebesar Rp 134,4 miliar.
Irianto juga mengingatkan
pengguna jalan agar selalu berhati-hati ketika melewati ruas jalan Bulungan menuju Berau atau sebaliknya. Sebabkedepan diperkirakan curah hujan masih tinggi dan terkadang disertai
angin kencang. Kondisi ini tentu rawan sebab
dapat mengakibatkan longsor dan pohon tumbang yang banyak terdapat disepanjang
jalur tersebut.
“Saya himbau pengguna jalan untuk hati-hati dan selalu
waspada, sebab tidak menutup kemungkinan bencana dapat
terjadi secara tiba-tiba
dan bisa mengancam keselamatan,â€ujarnya.